
Di suatu ruangan terdapat dua ibu yang masing-masing ditemani oleh seorang putri (Putri kandung ya)
Jadi ada 2 ibu dan 2 putri tetapi di ruangan tersebut cuman ada 3 orang.
Bagaimana bisa?
Yang tahu jawabannya, tulis di kolom komentar ya 😊
Di suatu ruangan terdapat dua ibu yang masing-masing ditemani oleh seorang putri (Putri kandung ya)
Jadi ada 2 ibu dan 2 putri tetapi di ruangan tersebut cuman ada 3 orang.
Bagaimana bisa?
Yang tahu jawabannya, tulis di kolom komentar ya 😊
Saya akan memeberikan 2 soal yang serupa tapi tak sama
Banyak orang beranggapan 2 soal diatas itu sama cuman beda cara penulisannya saja. Yang pertama ditulis lewat kata-kata dan yang kedua ditulis dalam simbol matematika. Oleh karena soal yang sama maka jawabannya tentu saja sama. Tidak semudah itu ferguso.
Soal no.1 jawabannya 2 dan -2 atau sering ditulis ±2 sedangkan no.2 jawabannya adalah 2
Lho bukannya seharusnya ?
Inilah miskonsepsi yang umum terjadi.
Diberikan bilangan real positif x, akar kuadrat dari x adalah y sedemikian hingga y2=x. Dengan kata lain jika y dikuadratkan maka hasilnya adalah x.
Sebagai contoh -2 dan 2 adalah akar kuadrat dari 4, karena 22 = (−2)2 = 4
Jadi benerkan nilai akar kuadrat itu ada dua, yang satu postif dan satunya lagi negatif?
Ya..benar. Nilai akar kuadrat yang positif dinamakan akar kuadrat utama (principal square root) dengan notasi , simbol √ dinamakan tanda radikal ( btw radikal itu artinya akar, haha..balik-bolak begitu)
Jadi artinya kita meminta akar kuadrat utama dari x yang nilainya positif.
Sekarang paham ya, bukan
Teorema: Jika 0<a<1 dan 0<x maka berlaku ax<x
Teorema diatas mengatakan jika kita mengalikan bilangan a yang nilainya diantara nol dan satu dengan bilangan positif x maka hasil perkaliannya yaitu ax akan selalu kurang dari x
Sebagai contoh diambil ½ dan 10, tentu saja ½×10=5 kurang dari 10
Bukti
Akan dibuktikan dengan cara kontradiksi
Asumsi
ax>x
ax-x>0
x(a-1)>0
Karena 0<a<1 maka (a-1) haruslah bernilai negatif dengan kata lain (a-1)<0, sedangkan x bernilai positif. So.. x(a-1) haruslah bernilai negatif x(a-1)<0 terjadi kontradiksi dengan baris terakhir x(a-1)>0.
QED
pada video diatas saya menjelakan bahwa bilangan real memiliki kardinalitas (ukuran) yang lebih besar daripada bilangan asli
.
Nah…sekarang bagaimana dengan bilangan kompleks ?
Intuisi kita akan mengatakan bahwa ukuran lebih besar daripada
. Karena bilangan kompleks berbentuk
dengan
adalah bilangan real dan
. Dengan kata lain bilangan kompleks terdiri dari sepasang bilangan real. Jika kita lihat representatif geometrisnya, bilangan kompleks berbentuk bidang, dimensi-2
Sedangkan bilangan real berbentuk garis, dimensi-1
Dengan fakta-fakta diatas, tentunya intuisi kita kan menyimpulkan bilangan kompleks memiliki kardinalitas yang lebih besar daripada bilangan real. Sayang kesimpulan tersebut keliru
Bilangan kompleks mempunyai kardinalitas yang sama besar dengan bilangan real
Kita tahu bahwa
Nah..sekarang pertanyaannya
Berapa ?
Kita tahu bahwa artinya a=b². Itu artinya mencari
, kita harus menemukan bilangan kompleks
yang memenuhi
Kita jabarkan
Diketahui bagian real dari adalah 0, itu berarti
Sedangkan bagian imajiner dari adalah 1, itu berarti
Karena a= b maka .
So..disimpulkan
Eh..tapi kita belum beres lho karena masih punya solusi yang lain.
Itu karena mempunyai dua solusi selain
juga berlaku
. Jadi solusi lain dari
adalah
Ini sebenernya video pembelajaran untuk murid-murid saya. Akan tetapi saya melihat banyak orang yang salah paham dengan konsep tak hingga maka saya posting disini.
Semoga bermanfaat
Saya pernah membahas prinsip rumah merpati (pigeonhole priciple) dan contoh aplikasinya di sini.
Prinsip Rumah Merpati: Jika ada n merpati dan m rumah merpati dengan n > m (banyaknya merpati lebih banyak daripada rumahnya) maka paling tidak ada 1 rumah yang diisi lebih dari 1 merpati.
Prinsip yang teramat-amat jelas sekali. Kalo bahasa memenya
Namun di matematika, selama itu bukan aksioma maka kita harus membuktikannya, kita harus meragukannya.
Bukti:
Akan dibuktikan secara kontrapositif. Andaikan m rumah merpati tidak ada yang diisi lebih dari 1 merpati. Itu artinya banyaknya merpati (n) paling banyak m (n≤ m). Padahal diketahui merpati lebih banyak daripada rumahnya (n>m). Kontradiksi
***
Waktu masih kuliah saya sering berkomentar ” ngapain sich kayak begitu pake dibuktiin segala, wong sudah jelas kok”. Eh..ternyata itulah matematika menuntut kita untuk selalu berpikir kritis bahkan untuk sesuatu yang sudah jelas sekalipun
Menurut mbah Google, keliling Bumi adalah 40.075km atau lebih dari 40 juta meter. Sekarang bayangkan ada tali yang mengitari sekeliling garis khatulistiwa dengan panjang yang sama dengan keliling bumi. Itu artinya tali tersebut menempel di Bumi tanpa ada celah sama sekali. Selanjut tali tersebut kita perpanjang 1 meter (Cuman 1 m bukan 1 km lho). Tentu saja hal tersebut akan menciptakan celah antara tali dan bumi. Nah..yang jadi pertanyaan:
Apa objek terbesar yang bisa melalui celah tersebut?
Intuisi kita mengatakan celah yang tercipta pasti sempit karena kita hanya menambakan 1 meter dari keliling yang berukuran dari 40 juta meter .Padahal sbenernya lebar celah gak sempit-sempit ama yaitu 16 cm. Bisa dilalui oleh kucing. Eh..kalo kucing yang gede, yang obesitas belum tentu juga sich
Continue readingSumber: IMDB
Saya menemukan berita lama tahun 2015 yang menggelitik saya. Berita tersebut mengatakan artis Terence Howard (yang saya ingat dia memerankan Kolenel James Rhodes di film Iron Man pertama), dia tidak bisa menerima 1×1=1 menurutnya 1×1 harusnya 2.
“How can it equal one? If one times one equals one that means that two is of no value because one times itself has no effect. One times one equals two because the square root of four is two, so what’s the square root of two? Should be one, but we’re told its two, and that cannot be.”
Dia berargumen karena √4 =2 maka haruslah √2=1 itu berarti 12 =1×1=2.
Sekarang mari buktikan (secara sederhana bukan formal matematis) bahwa 1×1=2. Btw sebenarnya secara Matematis tepatnya Aljabar, hasil dari 1×1 itu bisa berapapun tergantung bagaimana operasi × didefinisikan. Tentu saya disini kita mengasumsikan operasi perkalian yang dimaksud oleh Om Howard adalah operasi perkalian yang digunakan sehari-hari.
Banyak Matematikawan yang mengatakan Bahasa dan Matematika itu 2 hal yang serupa. Saya sendiri memahami matematika dan bahasa memiliki kaidah yang sama. Perhatikan kalimat berikut
Continue reading