Postingan saya kali ini untuk memperingati hari sumpah pemuda yang jatuh hari ini, Saya akan memperkenalkan kalian seorang pemuda bernama Nelson Tansu, kelahiran Medan tanggal 20 oktober 1977.
Anda, tahu dia ini siapa?
Dia adalah profesor termuda sepanjang sejarah Amrik,diangkat menjadi guru besar (profesor) di Lehigh University, Bethlehem, Pennsylvania 18015, USA. pada tahun 2003, ketika dia berumur 25 tahun. Yup Profesor termuda sepanjang sejarah Negeri Adikuasa adalah putra Ibu pertiwi.
Dia adalah alumni TOFI (Tim Olimpiade Fisika Indonesia) tahun 1995, seterlah lulus SMA, SMA Sutomo 1 Medan. Dia melanjutkan S1 sampai S3 nya di University of Wisconsin Madison, Amrik.dan ketika menjadi mahasiswa tiap semester dia mendapatkan Dean’s List.
Apa itu Dean’s List?
Dean’s List adalah penghargaan bagi mahasiswa meraih IP tertinggi pada tiap semester di Amrik sono
Nama Nelson Tansu cukup berkibar di kalangan akademisi AS. Puluhan hasil risetnya dipublikasikan di jurnal-jurnal internasional. Dia sering diundang menjadi pembicara utama dan penceramah di berbagai seminar. Paling sering terutama menjadi pembicara dalam pertemuan-pertemuan intelektual, konferensi, dan seminar di Washington DC. Selain itu, dia sering datang ke berbagai kota lain di AS. Bahkan, dia sering pergi ke mancanegara seperti Kanada, sejumlah negara di Eropa, dan Asia.
Yang mengagumkan, sudah ada tiga penemuan ilmiahnya yang dipatenkan di AS, yakni bidang semiconductor nanostructure optoelectronics devices dan high power semiconductor lasers. Di tengah kesibukannya melakukan riset-riset lainnya, dua buku Nelson sedang dalam proses penerbitan. Bukan main. Kedua buku tersebut merupakan buku teks (buku wajib pegangan, Red) bagi mahasiswa S-1 di Negeri Paman Sam.
Karena itu, Indonesia layak bangga atas prestasi anak bangsa di negeri rantau tersebut. , itu sampai sekarang masih memegang paspor hijau berlambang garuda. Kendati belum satu dekade di AS, prestasinya sudah segudang. Ke mana pun dirinya pergi, setiap ditanya orang, Nelson selalu mengenalkan diri sebagai orang Indonesia.
Unduh cv Nelson Tansu
Saya Bangga menjadi Putra Indonesia
kita ini membicarakan sains dan tidak semua persoalan mempunyai penyelesaian umum, jadi mengapa diperdebatkan terlalu dalam…?
kita kan bukan lagi bikin undang-undang…
mari kita bersatu
demi indonesia cerdas!
Semua ini gara-gara saya yang nanya-nanya di luar kemampuan mas nursatria. Sepertinya memang sulit menyebutkan nama integral dv/[g-bv^2-bv^3] itu, sehingga cukup alasan untuk kirim email ke Prof. Yohanes Surya. Saya percaya dengan kapasitasnya keilmuannya beliau akan arif mengatakan tidak tahu juga nama integral itu, kalau memang belum pernah menerapkannya dalam pemecahan soal-soal olimpiade fisika. Siapa tahu kelak harapan @isinan terqobul para juara Olimpiade Fisika Internasional asuhan Prof Yohanes Surya itu dapat mendesain Pesawat Terbang yang tidak jatuhan menggunakan persamaan dv/dt=g-bv^2-cv^3 itu. Buat mas nursatria sukses selalu.
saya masih berusaha untuk positif thinking kalau anada, isinan dan tapi jujur saya tidak bisa melepas rasa kecurigaan ini kalau kalian semua adalah orang yang sama, mudah-mudahan kecurigaan saya ini salah…
Pak Mubarok yang budiman. Prof Nelson Tanru itu orang sibuk, jadi jangan langsung minta cara nyelesaikan integral untuk Pesawat Jatuh itu. Saran saya mending anda nanyain Nursatria apa nama integral itu, itu saja, kalau sudah tahu nama integral itu baru anda kirim email ke Prof.Nelson Tanru. Kalau perlu kirim email juga ke Prof. Yohannes Surya, sekalian test case apa bener beliau itu hebat. Saya kok ndak yakin……Pantesan Anak-anak SMA Indonesia itu ngejuarain olimpiade Fisika Internasional, lha menurut pengakuan salah satu juaranya di TV Swasta soal-soalnya sudah pernah dibahas di Diklatnya. Coba kasih soal baru cara penanganan Lumpur Panas Lapindo, dan faktanya beliau selama ini bungkam khan.
Dari Ip-address dan gaya bahasa anda. Anda mengingatkan saya dengan seorang dosen. apakah anda sebenernya dosen tersebut?
Mengenai Prof. Yohanes Surya setidaknya dia telah memberikan sumbangsih terhadap ibu pertiwi, apa yang lakukakan ini juga merupakan sumbagsi terhadap ibu pertiwi.
Nah..sekarang apa sumbangsih anda terhadap ibu pertiwi?
jangan2 anda cuman bisa merendahkan orang lain..
Setuju :D.
Meskipun saya tidak bisa mengecek IP address, tapi gaya bahasa Mubarok & Isinan mengingatkan kepada pak dosen kita.
Jadi ndak enak kirim email ke professor top itu mas Nursatria, kawatir diejek gitu aja ndak bisa. Apalagi Prof Nelson Tanru itu kan sudah menjadi Anak Bangsa Amerika. Gimana kalau mas Nursatria ngasih petunjuk dulu tips menjawab integral dv/(g-bv^2-cv^3) itu. Saya cari di tabel integral tidak ada. Maksudnya buat pede in saya waktu berdiskusi dengan beliau. Saya yakin mas Nursatria ndak bakalan pelit ngajarin kita Anak Bangsa Indonesia khan, apalagi slogan wordpress ini Proof, artinya dapat melahap Persoalan Matematika minimal yang basic untuk dibuktikan. Terima Kasih sebelum dan sesudahnya mas. Sukses mas Nursatria sukses Indonesia pula.
Matur terima kasih banyak mas nursatria, panjenengan penuh perhatian hingga pertanyaan saya tentang cara membuktikan garis tegak dan mendatar itu benar bergradien nol diangkat sebagai artikel khusus. Sekarang saya butuh informasi alamat email Prof Nelson Tanru. Beliau kan alumni Tofinya Prof Yohanes surya, pasti jago sekali mekanika. Saya nanyakan cara menyelesaikan integral dv/(g-bv^2-cv^3) yang di pesawat jatuhnya blog Bicara Matematika. Bukan apa-apa, saya hanya pengin klarifikasi apa benar Matematikiawan hanya membantu mengoleksi rumus-rumus yang diproduk Fisikawan.
Heeeee…….tentu saya nggak salah. Karena saya tidak menyebutkan bahwa Terrence Tao merupakan profesor termuda sepanjang sejarah Amerika. Yang saya katakan “ADA YANG LEBIH MUDA”. Coba lihat lagi comment saya. Kalau dikatakan Terence Tao termuda sebagai juara olimpiade matematika, memang seperti itu yang saya maksud.
Mengenai T.Tao termuda peraih Field Medal, itu baru saya akui bahwa saya memang keliru. Jean Piere Serre meraih pada usia 27 tahun. Posisi imbang alias kita sama-sama salah. Tetapi karena saya sportif dan mengakui kekeliruan saya, maka saya lah pemenang sejatinya. Haaaaaaaa….Haaaaaaa(licik sekali). Apalagi mas Aria belum mengoreksi postingan di atas. Peace!!!!!! Yang jelas tulisannya bagus dan baik sekali untuk dibaca.
sudah-sudah!! tolong jangan bertengkar!
Nah ini info penting sekali mas Nursatria, barangkali Prof Nelson itu bisa menjawab pertanyaan saya tentang cara membuktikan nilai gradien nol untuk garis tegak dan mendatar yang diajarkan pak Leibniz itu benar adanya. Mudah-mudahan beliau tidak meremehkan pertanyaan sederhana itu. Seberapa encernya otak Prof Nelson Tansu itu ya, sampai genius sekali. Makanya tak heran walaupun beliau jago Fisika tapi kehebatanya ramai juga dibahas di Web Matematika. Di blog Bicara Matematika contohnya, kalau ndak salah di artikel “Budi Anduk Cawapres?Yes” dan “Pesawat Jatuh”. Diskusinya sangat membangun.
Memang hebat orang Indonesia satu ini. Tapi kalo dibilang Nelson Tansu profesor termuda sepanjang sejarah Amerika, tentu salah. Ada yang lebih muda,Terence Tao. Di usia 21 tahun meraih Phd dan gelar profesor matematika umur 24 tahun dari university of california. Juara olimpiade matematika (IMO) termuda sepanjang sejarah pada umur 13 tahun.Peraih Nobel matematika(Field Medal) termuda sepanjang sejarah di usia 33 tahun pada tahun 2006.
Wee..anda salah juga 😛 , prof termuda itu umurnya 19 tahun, gadis belia keturunan Iran bernama Alia Sabur,
Amin, doain aja bung Zaki.. 🙂
Sumpeh, salut banget deh!!! Semoga ada lagi putra Bangsa Indonesia yang melanjutkan jejaknya… Mungkin Om Tetet, bagaimana?
duh, aku hampir 25 tahun je, tapi belum jadi apa-apa.
Waaahhh…. ^^
Wah ngeri.. pinter banget tuh pasti orang..
indonesia gudang orang pinter:)
hebat…jadi malu sama diri sendiri 😦
semangat!!! Indonesia Bisa!!! 🙂