Tadi siang saya makan Bakso, di sebelah saya ada seorang Ibu dan anaknya yang masih Tk ( Si Anak pake seragam Tk), karena duduk bersebelahan, jadinya saya mendengar percakapan antara ibu dan anaktersebut
Anak: “Ini berapa,bu” ( Sambil mengacungkan ke-5 jarinya ke arah ibunya)
Ibu: “lima”
Anak:”lima kurang lima,berapa bu?”
Ibu: “nol”
Anak: “kenapa nol, bu?”
Ibu: “emang udah dari sana begitu, sayang”
Anak: (mengangukkan kepala sambil tersenyum)
Saya yakin kita dulu juga pernah punya pertanyaan yang sama dengan si anak tersebut kenapa lima kurang lima sama dengan nol atau dalam bentuk umun kenapa ,untuk
suatu bilangan real?
Hayo kenapa ada yang tau gak?
Jika anda bertanya ke saya maka jawaban saya sama dengan jawaban si ibu “emang udah dari sananya begitu”
***
Dalam buku Introduction to real analysis, Bartle halaman 28, dituliskan aturan-aturan dalam bilangan real aturan-aturan tersebut adalah:
untuk semua
di
(sifat komutatif pada penjumlahan)
untuk semua
di
(sifat asosiatif pada penjumlahan)
- ada elemen 0 dimana
untuk semua
di
- Untuk setiap
di
maka ada elemen
di
dimana
untuk semua
di
(sifat komutatif pada perkalian)
untuk semua
di
(sifat asosiatif pada perkalian)
- Ada element
di
yang berbeda dari 0 dimana
untuk semua
di
- Untuk setiap
di
maka ada element
dimana
dan
untuk semua
di
(sifat distributif)
Jadi jelas aturan ke empat mengatakan , Sebenarnya yang namanya matematika itu hanyalah seperangkat aturan dan definisi yang berjalan sesuai kaidah-kaidah logika.
mungkin gini kali yah… Untuk aturan nomer 4. diperkenalkan sebuah bilangan yang diberi simbol “0” sedemikian rupa sehingga apabila suatu bilangan real apapun dijumlahkan dengan bilangan 0 akan mengahsilkan bilangan real itu sendiri (definisi bilangan 0 hehehe)
lalu itu berindikasi dengan aturan nomer 5 bahwa setiap bilangan memiliki lawannya yang apabila dijumlahkan bilangan itu dengan lawannya akan menghasilkan bilangan 0. heheheh
we..ee perkataan anda filosofis sekali, bumg wisna 🙂
selangkah demi selangkah kita maju sedikit demi sedikit. bukankah pengetahuan itu dimulai dari sebuah pertanyaan yang berakhir pada sebuah kesimpulan?
@ ashari
itu pake latex, tau latex kan?
caranya gmana?
baca aja di
http://faq.wordpress.com/2007/02/18/can-i-put-math-or-equations-in-my-posts/
wah susah nih..
kayak knp 1-1=0
-_-!
mmm memang matematika bisa dibilang mirip agama..
dilandasi ‘kepercayaan’
btw …
gimana cara bisa nulis notasi plus font yang beda di wordpress ya ?
rada noob nih.. mohon bantuannya
mm..maksudnya jawaban yamg bijak itu seperti apa?
trus kira2 apa jawaban yg bijak atas pertanyaan itu?
“Sebenarnya yang namanya matematika itu hanyalah seperangkat aturan dan definisi yang berjalan sesuai kaidah-kaidah logika.”
ngeri sekali quote ini..hehehehe
Mungkin memang belum saatnya anak itu tahu yang sebenarnya mas,coba misale kamu tiba2 bilang gini ke anak itu:
“Itu karena 5 itu bilangan real,dan bilangan real itu Grup atas operasi penjumlahan. Setiap elemen di grup itu punya invers,jadi -5 itu invers dari 5, dan nol itu elemen netral di bilangan real”
pasti anak itu langsung nangis dan minta segera pulang mas..hehehehe
Kadang,kita enggak bisa langsung menemukan jawaban atas pertanyaan2 yg ada dalam kepala kita,dan bisa jadi itu karena kita belum siap untuk menerima jawabannya…
Jalan satu2nya ya mungkin terus belajar ya,hehehehe