Leonhard Euler (1707-1783), boleh dibilang adalah bapak dari matematika modern. Dialah yang menemukan teorema-teorema penting bagi kalkulus dan teori graph. Dia juga lah yang memperkenalkan notasi-notasi dan istilah-istilah matematika yang kita gunakan pada saat ini.
Pada tahun 1769, Euler membuat dugaan (conjecture) yang berkata
Tidak ada bilangan bulat positif yang memenuhi persamaan
atau
Dalam bentuk umum berbunyi
Tidak ada bilangan bulat positif yang memenuhi persamaan
Tapi pada tahun 1966, Lander dan Parkin menemukan counter example untuk n=5
dan pada tahun 1986 ditemukan lagi counter example untuk n=4 oleh Noam Elkies
Dalam matematika jika kita bisa menemukan counter example, contoh yang bertentangan dengan suatu dalil, maka dalil tersebut akan gugur. Nah karena ada counter examplenya maka dugaan si Om euler ini salah.
Pesan moral
Jangan takut berbuat salah, melakukan kesalahan adalah hal yang manusiawi bahkan orang sekaliber Euler pun pernah melakukan kesalahan.
(lho..kok saya jadi sok bijak gini ya )
Bang Aria yang saya hormati,
Saya benar-benar TIDAK setuju dengan pernyataan” Jangan takut berbuat salah…” (catatan: kalimat selanjutnya tidak relevan dengan opini saya berikut).
Salah atau benar harus dan niscaya mengacu kepada referensi mutlak. Tapi kalau kita bicara masalah ketidakcocokan/pertentangan terhadap norma-norma buatan manusia yang berlaku, okey saya sangat setuju bahwa kita tidak perlu takut. Dan tentunya ada syarat yakni kesanggupan menghadapi konsekuensinya. Kalo boleh disederhanakan: Salah atau benar bukan ranah manusia dengan segala kehebatannya! Seandainya ini kita langkahi, maka tidak heran jika seorang Simon Even berkata: “A proof is whatever convinces me” (dikutip dari Foundations of Cryptography – A Primer, halaman-35).
Sekian dulu mas, sekedar menampilkan opini, bukannya ngajarin anda atau siapapun juga di forum ini. Mohon maaf sebelumnya.
Semua berpeluang melakukan kesalahan, kecuali matematika!
Mathematics = “Science of structure, order, and relation which deals with logical reasoning and quantitative calculation” (Encyclopedia Britannica)
Matematika disusun oleh manusia, sehingga kalimat anda yang mengatakan “Semua berpeluang melakukan kesalahan, kecuali matematika” menjadi kontradiktif kalaulah tidak dikatakan absurd, sekalipun anda mengetikkannya dengan redaksional yang berbeda seperti “Hanya matematika yang berpeluang selalu benar”. Mohon dikoreksi apabila saya salah, please….!
Menurut saya ” Semua berpeluang salah, kecuali HASIL PERHITUNGAN dari Matematika (contoh: 1+1 diseluruh dunia pastilah hasilnya 2), tetapi rumus Matematika bisa salah karena disusun oleh Manusia yang berkemungkinan salah.
@ randualamsyah
ya..salam kenal juga
Semuanya Bisa salah…Itu menandakan kita masih ada di muka bumi…
Salam