Berawal dari status Facebook saya yang bertuliskan
Mmm..ternyata masih banyak orang yang percaya ama bualan omong kosong Harun Yahya..
Banyak orang yang minta penjelasan lebih lanjut. Tentunya Harun Yahya (HY) yang dimaksud adalah orang membantah keras Teori Evolusi. Postingan ini akan menjelaskan kenapa saya menganggap Harun Yahya itu Pembual. Karena Blog ini blog matematika maka saya menunjukan kesalahan logika dari HY, meskipun di luar hal tersebut masih banyak kesalahan2 dilakukan HY.
Di dalam bukunya ” Runtuhnya Teori Evolusi dalam 20 pertanyaan” halaman 12 (versi Sofcopy), HY berkata
Apabila kita bertanya bagaimana makhluk hidup muncul di muka Bumi, maka terdapat dua jawaban yang berbeda:
Pertama, makhluk hidup muncul melalui proses evolusi. Menurut pernyataan teori evolusi, kehidupan dimulai dengan sel yang pertama. Sel pertama ini muncul karena faktor kebetulan, atau karena faktor “pembentukan mandiri”, yang secara hipotetis disebut-sebut sebagai suatu hukum alam. Berdasarkan faktor kebetulan dan hukum alam ini pula, sel hidup ini lalu berkembang dan berevolusi, dan dengan mengambil bentuk-bentuk yang berbeda, menghasilkan berjuta-juta spesies makhluk hidup di Bumi.
Jawaban kedua adalah “Penciptaan”. Semua makhluk hidup ada karena diciptakan oleh Pencipta yang cerdas. Ketika kehidupan beserta berjuta-juta bentuknya – yang tak mungkin muncul secara kebetulan itu – pertama kali diciptakan, makhluk hidup telah memiliki rancangan yang lengkap, sempurna dan unggul, sama seperti yang dimilikinya sekarang. Ini dibuktikan secara jelas dan nyata, yang mana makhluk hidup paling sederhana sekali pun telah memiliki struktur dan sistem kompleks, yang mustahil tercipta sebagai akibat dari faktor kebetulan dan kondisi alam.
Di luar kedua alternatif ini, tidak ada pernyataan atau hipotesa lainnya tentang asal muasal makhluk hidup. Menurut peraturan logika, jika satu jawaban untuk sebuah pertanyaan – yang hanya memiliki dua alternatif jawaban – terbukti salah, jawaban yang kedua pasti benar. Ini merupakan salah satu kaidah paling mendasar dalam logika, disebut sebagai inferensi disjunktif (modus tollendo ponens).
Dengan kata lain, jika terbukti bahwa makhluk hidup di Bumi tidak berevolusi melalui kebetulan, seperti pernyataan para evolusionis, jelaslah bahwa makhluk hidup adalah karya sang Pencipta. Para ilmuwan pendukung teori evolusi sepakat akan tidak adanya alternatif ketiga.
Terlihat jelas bagi saya, HY sama sekali tidak mengerti Logika, dia salah memahami Modus tollendo ponens (MTP). MTP adalah salah satu cara aturan penarikan kesimpulan / Rules of inference dan MTP tidak ada sangkut pautnya dengan nilai kebenaran suatu kesimpulan.
MTP menyatakan
P atau Q
tidak P
maka Q.
Contoh
Budi di Kantor atau di rumah
Budi tidak di kantor
Itu berarti Budi di Rumah.
Apakah Budi benar-benar ada di Rumah? Itu bukan urusan MTP. Jika kita dihadapkan dua pilihan A atau B lalu kita menolak (tollendo) A maka menurut MTP kita harus mensetujui (Ponens) B. Apakah B pasti bernilai benar? Itu bukan urusan MTP, bahkan MTP tidak peduli jika keduanya ( A dan B) bernilai salah.
Contoh
Roda berbentuk segitiga atau berbentuk segi empat
Roda tidak berbentuk segitiga
Itu berarti Roda berbentuk segiempat.
Tentunya kita tahu roda tidak berbentuk segi empat. Saya tegas kan kembali MTP hanya lah salah satu metode penarikan kesimpulan dari pernyataan yang diberikan, apakah pernyataan yang diberikan benar atau salah, apakah kesimpulan yang diperoleh benar atau salah. Itu semua bukan urusan MTP. Nah balik lagi ke kasus HY
Mahluk hidup berevolusi atau diciptakan (Teori Penciptaan)
Mahluk hidup tidak berevolusi.
Maka Mahluk mahluk hidup diciptakan.
Lalu dengan seenak kentutnya HY mengclaim mahluk hidup diciptakan (teori Penciptaan) bernilai benar. HY sama sekali tidak mengerti logika menurutnya jika evolusi salah maka dengan sendirinya teori penciptaan benar. Jika ada dua pendapat berbeda mengenai satu hal lalu suatu hari pendapat yg satu ternyata salah, apakah pendapat lain otomatis benar? belum tentu kan. Kok bisa yach orang kayak dia disebut Ilmuwan. Terlepas dari kontroversi Teori evolusi, saya meragukan intelektualitas seorang HY.
Note
Sepertinya HY juga salah memahami teori evolusi
Menurut pernyataan teori evolusi, kehidupan dimulai dengan sel yang pertama. Sel pertama ini muncul karena faktor kebetulan, atau karena faktor “pembentukan mandiri”,
Teori Evolusi Darwin tidak pernah menyatakan bahwa manusia turunan kera, hanya menyatakan makhluk hidup berasal dari satu sel, lalu ditafsirkan bahwa manusia adalah turunan kera sehingga mencederai hati nurani manusia. Banyak yang berusaha meruntuhkan TED, “sebagian” (tidak semua) bertujuan agar “menyakini” bahwa semua manusia Turunan Adam dan Hawa. Ada yang bertanya kepada seorang ahli Agama Ibrani : Apakah Adam dan Hawa itu bertubuh organisme seperti tumbuh-tumbuhan dan hewan? Jawabnya: “Adam dan Hawa diciptakan di sorga secara keseluruhan kemudian jazat dan ruhnya diturunkan ke bumi menjadi manusia pertama di bumi?” Jawaban ini menjadi polemik panjang, diantaranya apakah di sorga ada tanah, sorga itu ada di bumi atau diluar bumi…………………
Saya berusaha menengahi polemik itu: Kemampuan manusia itu sangat terbatas. walau ,manusia dianugerahi pancaindera (untuk mengakses Sub Alam Fisika) , fikiran (untuk mengakses Sub Alam Metafisika),, batin (untuk mengakses Sub Alam Gaib) bahkan kemampuan bawah sadar (untuk mengakses Sub Alam Transenden). Menurut saya ada yang melebihi kemampuan manusia, yaitu “kekuatan dogma” , diantaranya dogma akan janji “Tuhan Yang Maha Kuasa” yang mengatur segalanya, yang menjanjikan kebidupan lebih baik dari kehidupan duniawi yang tiada menentu, yaitu kehidupan akherat, syaratnya: Harus patuh pada setiap perintah Nya dan menjauhi larangan Nya agar mendapatkan pahala untuk mencapai sorga dan a memberikan sangsi pada yang ingkar.
Dogma sangat dibutuhkan untuk mengimbangi fikiran manusia. Fikiran manusia menyebabkan manusia sanggup membuat peralatan fisika , manusia sanggup menghadapi alam/lingkungannya, sehingga sulit untuk diatur. Sebagian manusia yang fikirannya lebih maju berani mengaku keturunan penguasa dunia, misalnya dewa matahari, sehingga sanggup memperbudak sesama manusia. Manusia yang merasakan kesengsaraan hidup di dunia akibat kesewenang-wenangan sesama manusia atau karena ketidak adilan hidup di dunia , mendambakan adanya penguasa yang melebihi manusia, inilah titik awal mengapa manusia mempercayai dogma. Ternyata dogma melebihi kemampuan manusia, sehingga manusia dapat diatur berdasar Moralitas Agung (MoA) , yaitu Spiritual Religious. Sayangnya Spiritual Religious terpecah-pecah menjadi agama yang masing-masing memiliki buku suci untuk menegakkan iman pengikutnya. Agama seharusnya bersaingin berbuat “kebaikan”, sayangnya malah bersaing memperebutkan “kebenaran”. sehingga dimanfaatkan oleh para penguasa untuk mempertahankan kekuasaannya demi kehikmatan duniawi..
Kemampuan berfikir manusia berkemang menjadi akal sehingga manusia sanggup membuat peralatan canggih untuk memperluas kemampuan pancainderanya: manusia sanggup mengakses Alam Semesta yang teramat luas dan isinya yang teramat halus, namun tidak dapat “menemukan” Tuhan Yang Maha Kuasa. Timbulah agnotisme, keraguan tentang keberadaan dan kekuasaan Tuhan YMK. Disisi lain: berkat kemampuan akalnya manusia sanggup menyajikan kenikmatan duniawi berkat kemampuan mengolah materi, akibatnya sebagian manusia melupakan janji Tuhan YMK, karena terbius oleh kenikmatan duniawi. Timbulah Atheisme. Teori Evolusi Darwin sangat cocog dengan Materialisme yang berujung pada Atheisme, itulah sebabnya sangat ditentang oleh kaum religius hingga berusaha meruntuhkan TED. agar semua menyakini bahwa semua manusia adalah Turunan Adam dan Hawa, bukan turunan kera, diantara manusia itu adalah Harun Yahya, yang bukan ahli biologis namun mencampuri urusan biologis.
Saya menggagas Teori Revolusi Som Wyn untuk menyelesaikan polemik antara pengikut TED dengan pengikut “Teori” Adam dan Hawa. TRSW berdasar Perkembangan Peradaban Manusia, bukan berdasar fisiknya saja melainkan juga yang mengendalikan fisik tersebut yaitu soul. yang Perkembangan Peradaban Manusia sangat dinamis dan revoluasioner, sangat berbeda dengan peradaban binatang maupun tumbuh-tumbuhan yang evolusioner karena harus menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungannya. Teori ini sanggup membuktikan bahwa:: manusia bukan turunan kera, namun . tidak semua manusia keturunan Adam dan Hawa.
Pingback: Dilema Salah | Proof { }
Mungkinkah WB kembali ke sorga?
1..berdasar logika keyakinan mungkin sekali, sebab kalau sudah yakin yang tidak mungkin dapat menjadi mungkin.
2. berdasar logika fikiran perlu dibuktikan secara berjenjang/ bertingkat dengan menjawab pertanyaan sbb:
a. apakah yang dimaksud dengan sorga.?
b. apakah sorga ada di Alam Semesta atau di luar alam semesta.?
c. apakah sorga dapat dicapai dengan kendaraan bermasssa.?
d. bagaimana cara mencapai sorga?
Jawabannya: sorga hanya mungkin dicapai berdasar logika keyakinan, bukan atas dasar logika fikir.
3.berdasar logika kenyataan tergantung tujuannya berlogika: untuk mencari kebahagaan abadi atau untuk kenikmatan duniawi yang hanya sementara (karena dikuasai dimensi waktu. Untuk mendapatkan kebahagiaan abadi harus digunakan iman: “belive without thingking is the way to the heaven” sedangkan untuk mendapatkan kenikmatan duniawi harus digunakan akal budi: “thinking berfore believing is the way to reality.”
Untuk memperoleh kedua-duanya? Harus digunakan akal budi sebagai pengimbang iman.
Menurut Teori Paralogika: Living organisme hanya terdapat di Bagian Alam Semesta yang memiliki biosfera, sehingga tak mungkin living organisme (termasuk manusia) membawa organisme keluar dari lingkungan biosfera, namun yang mengendalikan living organisme mungki sekalai melanglang kesegnap penjuru Alam Semesta, bahkan soul sanggup meninggalkan Alam Semesta menuju Alam Abadi.
4. berdasar logika minimalis: kebiasaan adalah rel yang akan menjadikan manusia sampai ketujuan secara automatis. Yang terbiasa mencuri akan menjadi pencuri, yang diasa menolong akan menjadi penolong…………… Yang terbiasa berfikir akan menjadi pemikir,yang sulit diyakinkan tanpa pembuktian’ sehingga menjadi tidak beriman, yang biasa meyakini tanpa difikir karena terbelenggu oleh iman akan sulit diajak berfikir yang tidak sesuai dengan imannya. .
Manusia merupakan bagian dari living organisme. Living organisme merupakan interaksi vitalistik antara organisme dengan soul (nyawa). Organisme dibangun oleh unsur yang ada di bumi sehingga berdasar “tubuhnya” mungkin sekali fisik manusia mirip dengan kera, namun living organisme berbeda dengan benda, fosil bahkan dengan bangkai/mayat.
MS (Materialistic Science) beranggapan Alam Semesta hanya terisi oleh benda/materi sehingga tidak mengakui proses penciptaan apalagi yang menciptakan. Sebaliknya agama langit menyatakan manusia turunan Adam dan Hawa yang diturunkan dari sorga karena dijerumuskan oleh setan sehingga manusia berhak untuk kembali kesorga.
Mungkinkah manusia kembali ke sorga?
Teori Paralogika membedakan Whiteblank Body (WB) dengan Reincakarnated Body sehingga manusia juga ada dua jenis, Yang WB sepenuhnya percaya pada janji Tuhan YMK,yang menjajikan kebahagiaan abadi berdasar Spiritual Religius, khususnya agama langit (termasuk Islam, Kristen dan Yahudi) sedangkan yang reincarnated body berlaku mandiri karena diberikan kebebasan oleh Tuhan Yang Maha Esa untuk mengurusi diri, jenis dan lingkungannnya, sebab Tuhan YME menyediakan segalanya, yang diinginkan dan yang tidak diinginkan oleh ciptaan Nya.
Menurut Teori Revolusi Som Wyn, manusia merupakan hasil Revolusi Alam Semesta, khususnya yang RB yang dapat dibuktikan secara ilmiah, sedangkan yang WB tidak terjangkau oleh kemampuan manusia, tinggal percaya atau tidak.
Bukti bahwa manusia merupakan hasil Revolusi Alam Semesta:
Ditelusuri berdasar perkembangan budaya/peradaban manusia secara ilmiah, bukan berdasarkan dogma ada empat tahapan kemampuan manusia:
1. Tahapan spiritual alami: saat manusia baru sanggup memanfaatkan pancaindera yang sangat terbatas dan kemampuan paralogika negatif sehingga manusia tidak dapat membedakan antara kenyataan dengan angan-angan/mimpi. Saat ini manusia takut pada lingkungannya.
2. Tahapan spiritual religius, ada dua sub tahapan:
a. Saat manusia mulai sanggup berfikir untuk membuat peralatan fisika, sehingga manusia tidak takut pada lingkungannya baik yang berupa living organisme lain maupun alam disekitarnya. Karena tidak takut pada alam, maka manusia cenderung bertindak sesukanya sehingga merusak lingkungannya, bahkan menindas sesama manusia.
Agar manusia dapat dikendalikan “penguasa” yang melebihi manusia dan alam, maka manusia diperkenalkan dengan dogma sebagai pengimbang fikiran. Dogma tersebut sanggup meyakinkan manusia adanya Yang Maha Kuasa yang menjanjikan kebahagiaan abadi dengan syarat harus patuh pada yang menjanjikan kebahagiaan abadi tersebut, yaitu Tuhan Yang Maha Kuasa.
b. Manusia meyakini adanya Tuhan YMK Kuasa berdasar dogma sebagai pengimbang fikiran manusia. Era ini disebut tahapan Spiritual Religius yang kemudian berkembang menjadi berbagai macam agama yang masing-masing memiliki buku suci yang mengajarkan iman masing-masing.
3. Tahapan ilmu pengetahuan materialistik (Materialistic Science). Manusia sanggup membuat peralatan fisika untuk memperluas kemampuan pancainderanya yang sangat terbatas, sehingga dapat mengakses Alam Semesta yang teramat luas dan isi Alam Semesta yang teramat halus. Semua ini dapat terjadi karena perkembangan fikiran manusia menjadi akal, sehingga manusia mempertuhan akalnya.
MS mendambakan kebebasan berfikir, sehingga beranggapan Tuhan YMK membelenggu kebebasan berfikir, sementara itu para penguasa memanfaatkan Tuhan YMK untuk mempertahankan dan mengembangkan kekuasaan demi memperoleh kenikmatan duniawi. Dogma yang universal berkembang menjadi batin yang individual sehingga Spiritual Religius yang alami dan universal terpecah belah menjadi agama yang menyatukan dogma dengan batin menjadi iman. Tiap tiap agama mengajarkan iman yang berbeda, sehingga masing-masing agama merasa paling benar.dan paling dilindungi oleh Tuhan YMK.
Penemuan peralatan fisika yang sanggup mengamati seluruh Alam Semesta yang sangat luas dan isi alam semesta yang sangat halus dimanfaatkan oleh musuh agama, kaum atheis, membuktikan bahwa Tuhan YMK tidak ada. .
4. Tahapan Spiritual Ilmiah (Scientific Spirituality). Akibat perkembangan fikiran yang universal dan alami menjadi akal yang ilmiah dan individual dan dogma yang alami dan universal menjadi batin/keyakinan individu maka manusia terpecah belah menjadi kelompok-kelompok yang berebut kepentingan.
Tiap individu berebda akal budinya dan juga berbeda imannya, untuk “menyatukan” dibutuhkan konsep Ketuhanan Yang Maha Esa. Konsep ini bukan berdasar dogma melainkan berdasar akal budi manusia untuk menyatukan ciptaan Nya yang tercerai berai akibat perkembangan peradaban manusia yang berlaku secara revolusioner. Kata Esa bukan berarti tuhan dapat dihitung, melainkan berdasar kehendak manusia yang berbeda-beda untuk menjadi satu, Bhinneka Tungga Ika.
Oh tidak bisa, jangan samakan semua agama, ada agama yang hak ada yang batil, karena sudah dirubah oleh manusia. Agamaku agamaku agamamu agamamu. Jangan samakan semua agama. Yang saya yakini islam itu benar. Berbeda dengan agama lain.
Teori Evolusi Darwin adalah bagian dari Science (ilmu Pengetahuan yang materaialistik) mengupas masalah biologi yang memandang living organisme sekedar hasil proses biologi/biokimia, sehingga tidak memperhatikan yang mengendalikan organisme. Teori Paralogika memasukkan unsur non energi yang berupa soul (z) sehingga membedakan living organisme menjadi 2 spisies: yaitu spesias yang dikendalikan oleh soul yang dinamakan Whiteblank Body (WB) dan yang dikendalikan oleh Spirit dan dinamakan Reinkarnated Body (WB).
Teori Paralogika menggunakan komputer sebagai model organisme dan user sebagai model soul/spirit.
Teori Revolusi Som Wyn mengkritisi Teori Evolusi Darwin yang disalah tafsirkan sehingga mencederai martabat manusia karena ditafsirkan manusia turunan kera.
Teori Revolusi Som Wyn menyatakan bahwa manusia merupakan hasil revolusoi moicrocosmos di bumi, sehingga Teori Evolusi Darwin tidak berlaku pada manusia.
Ingin lebih tahu? Akses Akungibnu’Site di WordPress.com. Metafile: Teori Evolusi Darwin vs Teori Revolusi Som Wyn.
“Terlihat jelas bagi saya, HY sama sekali tidak mengerti Logika, dia salah memahami Modus tollendo ponens (MTP). MTP adalah salah satu cara aturan penarikan kesimpulan / Rules of inference dan MTP tidak ada sangkut pautnya dengan nilai kebenaran suatu kesimpulan”
#Saya Yusuf Ansori, saya juga suka matematika,
Mohon maay Mas Aria, saya 100% meragukan kemampuan Logika Matematika anda, saya sangat setuju dg HY,
MTP menyatakan
P atau Q
tidak P
maka Q.
dan contoh yg anda berikan:
Budi di Kantor atau di rumah
Budi tidak di kantor
Itu berarti Budi di Rumah.
#Apakah Budi benar-benar ada di Rumah? memang itu bukan urusan MTP, tetapi kalau hanya ada dua hipotesis, Budi sedang di Kantor atau di rumah, sedangkan Budi tidak di Kantor, maka pasti Budi di rumah. Anda memberi contoh sangat berbeda dg kondisi teori Evolusi,,
Contoh 2
Roda berbentuk segitiga atau berbentuk segi empat
Roda tidak berbentuk segitiga
Itu berarti Roda berbentuk segiempat.
#Pendapat anda: “Tentunya kita tahu roda tidak berbentuk segi empat. Saya tegas kan kembali MTP hanya lah salah satu metode penarikan kesimpulan dari pernyataan yang diberikan, apakah pernyataan yang diberikan benar atau salah, apakah kesimpulan yang diperoleh benar atau salah. Itu semua bukan urusan MTP.”
#Saya tegaskan juga kembali! Pemahaman logika Matematika anda masih sangat kurang. Pada contoh yg kedua ini, Premis yg anda berikan memang sudah salah, Apakah ada roda berbentuk segitiga??? Apakah ada roda berbentuk segiempat???
Pada dasarnya, Penarikan kesimpulan dalam logika Matematika itu sudah benar, yg masih salah itu pemahaman anda, mohon maaf sedikit menjelaskan kpd alumni matematika UGM,
Logika Matematika itu metode ilmiah, jadi bisa digunakan untuk menarik kesimpulan penelitian2 ilmiah. Jika Premis2 yg digunakan nilai kebenarannya jelas2 salah, maka kesimpulan yg didapatkan pasti nilai kebenarannya juga salah.
Pada contoh 2 di atas, Premis2 yg anda gunakan mempunyai nilai kebenaran yg salah, Oleh sebab itu, kesimpulan yg anda dapatkan juga salah,
#Ini adalah contoh yg menggunakan Premis dg nilai kebenaran salah:
Premis 1: Mas Aria itu Perempuan atau Laki-laki
Premis 2: Mas Aria itu bukan Laki-laki (Premis ini jelas2 salah, karena Mas Aria Laki2)
Kesimpulan: Mas Aria Perempuan (Kesimpulannya pasti bernilai salah)
Contoh dg Premis yg Benar:
Premis 1: Mas Aria itu Perempuan atau Laki-laki
Premis 2: Mas Aria itu bukan perempuan (Premis ini benar, karena Mas Aria Laki2)
Kesimpulan: Mas Aria Laki-laki (Kesimpulannya bernilai benar)
Anda masih terlalu negatif thinking dan terlalu PD dg ilmu yg anda punya,
Pak HY sudah diakui pendapatnya di dunia, orang2 barat ahli matematika pun tidak ada yg membantah penarikan kesimpulan dr HY.
Kata2 yg anda gunakan, (harun yahya gak ngerti logika) itu menyakitkan dan terlalu kasar, dan terlihat sombang, meskipun apa yg telah anda ungkapkan sudah saya buktikan salah, saya tidak akan menghujat anda, karena anda saudara ku juga.
Saya paham dengan anda, kenapa bog ini berisi pendapat2 yg sangat anti dg “Islam”, ada ilmuwan islam Pak HY anda kritisi, Matahari akan terbit dr barat saat kiamat juga anda kritisi,, hal ini menunjukkan bahwa anda bukan orang yg obyektif, tp masih subyektif yg sangat dipengaruhi nafsu.
Smoga anda bisa lebih baik!! contohlah Bapak Ahok (Wagub DKI Jakaeta) !!!
Hahaha, Aduh.. please gak usah mempermalukan diri sendiri 😀
Menurut mathematika dengan cara membagi sebuah bilangan tak mungkin menghasilkan nol melainkan mendekati nol. :Jika nilai tak berhingga dimasukkan dalam mathematika, maka runtuhlah yang namanya mathematika/ilmu pasti ,. karena menjadi tidak pasti lagi..
Coba beritahu saya: bagaimanya caranya mendapatkan nilai nol berdasar konsep mathematika atau fisika?
Menurut Teori Minimalis (TM);: 0 adalah hasil penjumlahan sembarang bilangan yang sama besarnya dan berlawanan tanda nya ( – dan + ). FSM: E = – x + y, setiap nilai x = y akan menghasilkan nol. Dalam Fisika 0 adalah resulntante dari dua vektor yang bekerja pada satu titik tangkap, besarnya sama dan berlawanan arahnya. Apakah TM bertentangan dengan Mathematika dan Fisika?
Mengenai logika dan logis:
Menurut TM ,logika adalah pengambil kesimpulan dari suatu argumentasi, oleh karena itu ada bermacam logika , bukan hanya logika berfikir yang harus memilih logis dan tak logis saja sehingga mempertentangkan antara Teori Evolusi Darwin dan Teori Penciptaan, padahal dalam kenyataan disamping proses evolusi alam semesta dan isinya juga mengalami proses revolusi ,misalnya Big Bang, bencana alam( musnahnya suatu spesies dan timbulnya spesies baru) perkembangan peradaban manusia dll.
Jadi ada baiknya dibedakan antara istilah logis secara mathematis, dengan istilah logika dalam Teori Minimalis.
a. Logika keyakinan:mengambil suatu kesimpulan atas dasar keyakinan, bukan atas dasar fikiran (logis atau tidak logis), melainkan percaya atau tidak percaya.
b. logika fikiran: yang mengambil suatu kesimpulan atas dasar argumentasi yang telah tersususun secara sistematis dan berjenjang. Dasarnya metafisik (ilmu pikir) yang sering bertentangan dengan realita, misalnya A = B, B= C…………. kenyataannya belum tentu A=C, kecuali dengan persyaratan tertentu yang telah ditentukan sebelumnya.
c. logika kenyataan: dalam pengambilan kesimpulan/.keputusan yang digunakan adalah argumentasi yang sesuai dengan tujuan berlogika nyata. . Logika seorang pencuri jelas berbeda dengan seorang polisi/penjaga keamanan. Logika promotor tinju, berbeda dengan logika penegak hukum. Logika mereka yang religius berbeda dengan yang materialistik.
d. paralogika: mirip logika tapi bukan logika. Logika dikendalikan oleh kerja otak dalam kondisi sadar, sedangkan paralogika tak dapat dikendalikan oleh kerja otak, contohnya: mimpi, kondisi tak sadar/ gila, kondisi bawah sadar dll.,
Tolong jawab: Bumi merupakan bagian dari alam semesta yang teramat luas atau alam semesta merupakan bagian dari bumi yang bagaikan debu dibanding dengan alam semesta?
Alam semesta merupakan bagian dari bumi benar menurut logika keyakinan sebab logika keyakinan tidak menghubungkan argumentasi dalam pengambilan keputusan, tinggal percaya atau tidak.
Nah, bagaimana seandainya Harun Yahya mencoba menggunakan logika fikir untuk membenarkan keyakinannya bahwa alam semesta merupakan bagian dari bumi?
Begini kisahnya “ilmiahnya.”: a. Pancaindera dibantu peralatan fisika sanggup mengakses alam semesta, sehingga Alam Semesta dapat masuk ke dalam otak manusia, b. Otak ada di dalam kepala manusia, c. kepala bagian dari tubuh manusia, c. manusia ada di bumi, kesimpulannya………… alam semesta merupakan bagian dari bumi tempat berpijak manusia yang punya otak untuk menyimpulkan bahwa alam semesta bagian dari bumi karena bumi dapat untuk berpijak manusia yang otaknya dapat dimasuki oleh alam semesta..
Inilah analisa seorang yang otaknya terbelenggu oleh keyakinan, sehingga sanggup memutar balikan kenyataan untuk membenarkan keyakinannya..
seru juga “debat”nya
satu aja : HY kan cuma “oknum” dari sekian banyak orang yang anti-teori evolusi, jangan gara2 seorang HY malah mengkritisi orang2 yang anti-teori evolusi
ane juga anti teori-evolusi
itu juga bagian dari logika matematika
Ingat Mas semua yang ad di bumi gak bisa di logikakan semua. Wajar aja mas logika mu nggak nyampai krn mas hasil evolusi dari kera… kok bisa ya orang seperti mas bilang pemikiran orang “kayak kentut” mas sendiri aja belum menemukan teori baru tentang asal mula makhluk hidup… gunakanlh logika manusia mas jangan logika kera…. sorry bro
harun yahya bukan ahli matematika, dan yang nulis blog ini bukan ahli biologi apalagi ahli agama. tiap orang punya kelebihan dan kekurangan, punya keyakinannya masing-masing, yang bisa kita lakukan hanyalah beradaptasi dan berevolusi menjadi orang yang mau berdebat dengan cara yang santun.
-saya sendiri bukan ahli apa-apa, hanya seorang pelajar
Anda ragu oleh kitab suci yang diturunkan oleh Tuhan sepertinya mas Aria.
Ya, suka-suka anda sih,
meragukan kebenaran suatu karya apapun, sama saja meragukan kualitas ‘penciptanya’.
Dan logika manusia belum ada apa-apanya sama sekali menurut saya.
Saya mengimani kitab suci, dan saya percaya bahwa manusia pertama adalah Adam.
Mengenai bukti otentik, apakah harus selalu ?
sekarang saya mau tanya dimana letak jiwa?
Kenapa ada istilah penyakit jiwa ?,
kalau letaknya di otak ? kenapa tidak disebut sebagai penyakit otak saja ?
Gini mass…. sy ini awam matematika. Angka 0,1 sd 9 asalnya dr mana ya ? Klau dihadapkan antara matematika dengan tulisan harun yahya yo nyambung sih tp kejauhan. Mungkin dekatnya dgn ekonomi atau akuntansi dll yg perlu itung2an. Ilmu logika penting untuk memperkuat penelitian spy terarah menuju kesimpulan (fungsi,bgmn dan apa) dlm ilmu itu sendiri. Problemnya adalah hy itu menulis buku , metodologi yg digunakan adalah pustaka. Bukan penelitian empiris spt anda, jd yo gak nyambung. Lebih baik dalami ilmu
kita ki t kita masing2 aja. Pesan sy t tanpa iman kpd tuhan keblinger
Ilmu tanpa iman kepada tuhan itu,bisa keblinger. Sdh banyak pd org2 terdahulu bablas karena keblingerannya. Bisa kita lihat pd sejarah bangsa2 terdahulu. Tp jika iman sj tanpa perbuatan yo kayak mati suri. Maka dua2nya mesti berjalan paralel. Sehingga outcame nya peradaban kita makin mulia. Dmkn mas sbg masukan.
Namun……. Matematika itu cakupannya lebih luas daripada sekadar hitung-hitungan, ya. Jadi, jangan bilang seorang ahli matematika gak nyambung kalau bahas Biologi.
Anda sendiri bilang bahwa Anda awam Matematika, kan? Makanya pelajari sedikit sebelum mengutarakan pernyataan seperti “matematika nyambung ke hitung-hitungan” itu.
Semua terori darwin TIDAK TERBUKTI, jadi teori kuno ini harus di tinggalkan…..kalau cerdas carilah teori yang benar ( TERBUKTI ) atau yang mendekati kebenaran. Kalau ditanya pilih TEORI EVOLUSI atau TEORI NON EVOLUSI……jelas pilih teori non evolusi, karena teori evolusi TIDAK TERBUKTI. Dan yang perlu diketahui dari awal primata tetaplah primata, manusia tetaplah manusia, mereka tidak akan berevolusi menjadi makhluk yang lebih tinggi sampai kiamat karena EVOLUSI TIDAK TEBUKTI.
ah saya lebih suka matematika dari pada teologi , tapi Tuhan jelas ada , budhisme , islam , kristen dan lainnya cuma perbedaan interpretasi tentang Dia, dan matematika cukup penting dalam melakukan interpretasi apalagi tentang alam semesta. Mas Aria maafkan mereka ya. tolong semangat , Saya tunggu kiriman emailnya tentang pembuktian rumus.
ayo pada berpindah ke sini lanjutan dari bacaan ini https://ariaturns.wordpress.com/2010/01/18/harun-yahya-asbun/