Entah mengapa tulisan saya yang mengkritik Harun Yahya kembali memanas, kembali dipenuhi debat-debat tajam. Padahal tulisan itu sudah cukup lama, saya tulis sebelum lebaran tahun lalu. Hal itu membuat saya kembali membaca buku Harun Yahya, dan ternyata Harun Yahya kembali membuat saya geleng-geleng kepala. Pada buku The Evolution Impasse I dia mengatakan
In mathematics, Probabilities less than 1 in are regarded as essentially zero
(hal 17 versi doc atau hal 32 versi pdf). Silahkan anda baca semua literatur teori probabilitas, saya jamin tidak ada satupun yang berkata demikian. Jelas Harun Yahya Asbun (Asal Bunyi) dan dia tidak memahami probabilitas.
Dalam matematika, probabilitas adalah rasio jumlah kejadian yang kita inginkan dengan total semua kejadian yang mungkin terjadi. Probabilitas bernilai 1 artinya jumlah kejadian yang kita inginkan = total semua kejadian yang mungkin terjadi. Probabilitas bernilai 0 artinya jumlah kejadian yang kita inginkan = 0.
Contoh
Hitung probabilitas munculnya mata dadu genap, jika kita melempar sebuah dadu.
Pertama-tama kita harus melihat semua kejadian yang mungkin terjadi jika kita melempar sebuah dadu. Yang akan terjadi jika kita melempar dadu adalah sebagai berikut:
- muncul mata dadu 1
- muncul mata dadu 2
- muncul mata dadu 3
- muncul mata dadu 4
- muncul mata dadu 5
- muncul mata dadu 6
semuanya 6 kejadian yang mungkin dan 3 kejadian yang kita inginkan (munculnya mata dadu genap). Diperoleh probabilitas munculnya mata dadu genap adalah 3/6 = 1/2.
Probabilitas 1 banding artinya kita mendapatkan 1 kejadian yang kita inginkan dari
kejadian yang mungkin terjadi. Kita masih bisa mendapatkan 1 kejadian yang kita inginkan, jadi probabilitas 1 banding
tidak bisa dianggap sama saja dengan probabilitas nol. Bahkan probabilitas 1 banding
sekalipun tidak bisa dianggap sama saja dengan probabilitas nol
Kayaknya menghakimi orang asbun enak dan segampang itu ya???
are regarded as essentially zero ada penjelasan yang belum anda tau, yang mungkin bisa anda tanyakan dan debat dengan penulisnya.
BISA JADI dalam tulisan In mathematics, Probabilities less than 1 in
Baru bukunya saja sudah berani menghakimi asbun, anda keterlaluan menurut saya.
LALU APA KARYA ANDA SELAMA INI YANG BISA DI SUMBANGKAN UNTUK MANUSIA??
ATAU TULISAN APA YANG ANDA BUAT MELEBIHI ORANG YANG BILANG ASBUN?
kalopun memang betul-betul kenyataanya Harun Yahya betul-betul tidak paham probabilitas, janganlah langsung men-cap asbun. mungkin ada penjelasan lain yang anda belum tau.
alih-alih membuat karya atau sumbangan pemikiran malah sibuk menghakimi orang lain.
dengan men-cap Harun Yahya Asbun, bukan berarti anda tidak asbun loh….
seperti tulisan anda Untuk membuktikan kita bersih bukan dengan cara menunjukkan mereka kotor.
Anda Pintar, tapi dalam beberapa hal anda sok pintar. mohon maaf sebelumnya
Oke, terimakasih
maaf saya kurang kompeten untuk menjawabnya
hehe
nice forum,.
iman itu keyakinan kepada TUHAN, tidak ada hubungan dengan LOGIKA/SAINS. kalimat ini bisa berarti, segala sesuatu bahkan yang tidak logis sekalipun WAJIB DIPERCAYA atas dasar iman. saya ingat ada ayat Al Quraan yang menyatakan “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” [QS Ali ‘Imran 3:190-191]
di sini dengan jelas dinyatakan, bahwa ORANG YANG BERAKAL (MEMAKAI LOGIKA/RASIO) adalah mereka YANG MENGINGAT ALLAH SAMBIL BERDIRI ATAU DUDUK ATAU BERBARING DAN MEMIKIRKAN PENCIPTAAN LANGIT DAN BUMI. lalu konklusinya adalah doa orang berakal itu MAA KHOLAQTA HADZAA BATHILLA (tidak ada yang Allah ciptakan dengan sia-sia). jika disamakan mengingat Allah adalah IMAN maka Al Quraan menyatakan salah satu ciri orang beriman adalah memakai akalnya untuk memikirkan segala ciptaan Allah dan berkesimpulan bahwa segala sesuatu diciptakan Allah dengan tujuan yang spesifik bukan untuk main-main atau sekedar trial and error.
jadi tidaklah tepat (kalau tidak bisa dikatakan salah) jika IMAN itu terlepas dari LOGIKA (PIKIRAN/AKAL) atau AGAMA itu BUKAN SAINS/ILMU PENGETAHUAN. bahkan ISLAM menyuruh pengikutnya menggunakan AKAL sebagai sebab MENGENAL DAN MENGINGAT TUHANNYA.
lalu apakah HARUN YAHYA keliru? bisa jadi. tapi SAYA SANGAT TIDAK SETUJU kalau KEKELIRUAN HARUN YAHYA JUSTRU DILIHAT DARI KEIMANANNYA dan bukan dari sisi SAINS. berdasarkan ayat di atas, siapapun yang menggunakan akal untuk mengingat tuhannya tidaklah bisa dikatakan salah. DAN DARI SEMUA KARYA HARUN YAHYA, isinya adalah membantah teori-teori ilmuwan lain (khususnya Darwin) dengan mengajak orang menggunakan akal untuk mengenal Allah.
menurut saya, dari sisi keimanan tidak ada yang salah dari semua karyanya. namun dari sisi sains, saya ragu-ragu bahwa tujuannya sudah tercapai: meruntuhkan teori evolusi. dan kaidah dalam sains, suatu teori HARUS DIBANTAH dengan teori lain yang sudah dibuktikan oleh semua ilmuwan baik yang mendukung apalagi yang membantah.
kalau teori Evolusi (semuanya) dinyatakan salah, mana teori penggantinya dan apa buktinya? tunjukkan dan baru bicara. bicara pun tidak sekedar di blog, melainkan JURNAL INTERNASIONAL YANG DIAKUI OLEH ILMUWAN DI SELURUH DUNIA.
wallahu ‘alam
Wah rame bener… komentarnya jangan panjang2 dong biar tertarik bwt bacanya..