Sorry kalo postingan saya oot. Saya baru aja selesai membaca novel terbarunya Dan Brown, The Lost Symbol. Seperti biasa Dan Brown tau caranya meracik misteri, sejarah dan arsitek untuk dijadikan novel yang mengagumkan. Meskipun begitu saya rasa Dan Brown melakukan satu kekeliruan. Pada novelnya tersebut, dia menyatakan kalau kata “Amin” yang diucapkan banyak orang setelah berdoa berasal dari kata “Amun (Amun-Ra)” nama dewa matahari, dewa tertinggi jaman mesir kuno, jaman fira’un. Mmm..kok saya tidak sependapat dengan Om Brown ya, kata Amin berasal dari bahasa ibrani yang artinya “So be it”. Apa Dan Brown, tidak menyadari terkadang satu kata bisa mempunyai bermacam-macam arti tergantung dari bahasa mana yang digunakan. Contohnya kata “Bagong” yang menurut orang jawa itu adalah nama seorang punakawan tetapi bagi orang Sunda, bagong artinya babi. beda jauh kan? Bagi suku Sunda, bagong adalah nama binatang sedangkan bagi suku jawa itu adalah nama tokoh pewayanngan, padahal sunda dan jawa bersebelahan. Begitu pula yang terjadi dengan kata Amin bagi bangsa mesir itu adalah nama dewa mereka sedangkan bagi bangsa Ibrani (Israel) itu berarti kabulkanlah padahal kedua bangsa itu bersebelahan.
Seharusnya Dan Brown mengartikan kata Amin berdasarkan bahasa Ibrani karena kata Amin digunakan sebagai penutup doa agama-gama Ibrahimic (Jews, Christ, Islam)
wah IQ saya 157,brarti hampir gampang ya matematika bagi saya ???
Great… ada yang punya novelnya ndak??? aku mau dong baca….
Nice inpo Om,
*belum baca Lost Symbol, lha Symbol-nya aja belum baca 😀