Banyak Matematikawan yang percaya bahwa pembuktian matematika yang pertama kali ada, dilakukan oleh Euclid, 200 sm. Dia membuktikan
ada tak hingga banyaknya bilangan prima
Metode pembuktian yang digunakan Euler adalah kontradiksi
Bukti
Andaikan bilangan prima jumlahnya berhingga, adalah semua bilangan prima. Diperoleh
hasil perkalian semua bilangan prima plus 1. Jelas tidak ada satupun dari
yang membagi
. Itu berarti terdapat bilang prima lain
yang merupakan faktor dari
dan bukan salah satu dari
. Padahal diketahui
adalah semua bilangan prima. Kontradiksi
Banyak orang yang salah kaprah yang beranggapan merupakan bilangan prima baru. Bukan, bukan demikian, tetapi
mempunyai faktor prima
yang bukan salah satu dari
,
Contoh, andaikan bilangan prima hanyalah 2, 3, 5, 7, 11, 13 dan 17 Diperoleh 510511=2×3×5×7×11×13×17+1, jelas 510511 tidak dapet dibagi oleh 2, 3, 5, 7, 11, 13 dan 17. Karena 510511 akan selalu menyisakan 1 jika kita membaginya dengan sebarang bilangan-bilangan tersebut (2, 3, 5, 7, 11, 13 dan 17). Apakah 510511 prima? tidak, 510511=19x97x277.
Pingback: Pembuktian Bilangan Komposit | Aria Turns
Berikut adalah artikel yang menarik yang menunjukkan bahwa bukti Euclid yang original ternyata bukan dengan kontradiksi.
http://www.mediafire.com/?1p45dcb6gunc58n
Okey thanks, atas penjelasan n linknya, saya sendiri baru tahu kalau euclid pakai direct proof bukan pembuktian kontradiksi..
Ternyata saya juga melakukan kesalahan :). Jadi abaikan pernyataan saya di atas.
Saya pikir bukti ketakhinggaan bilangan prima lebih baik dilakukan dengan bukti langsung (bukan dengan kontradiksi) yakni dengan membuktikan bahwa kita bisa selalu menambahkan bilangan prima baru ke daftar yang sudah ada.
Misalkan
merupkan
buah prima. Tuliskan
. Maka
prima atau
mempunyai factor prima lain
. Jika
prima, kita bisa memasukan
ini ke daftar yang sudah ada. Jika
bukan prima dan memiliki factor prima lain
, bilangan
ini tidak berada didaftar bilangan prima yang sudah ada. Artinya kita bisa menambahkan bilangan prima
ke daftar yang sudah ada.
Dengan cara ini kita bisa selalu menambahkan bilangan prima baru ke dalam daftar. Artinya ada tak hingga banyaknya bilangan prima.
Dengan asumsi bahwa bilangan prima hanyalah
bilangan
memang bilangan prima (karena hanya mempunyai faktor 1 dan dirinya sendiri).
Tapi ini akan menimbulkan suatu keabsurdan, jadi tidak mungkin ada berhingga banyaknya bilangan prima.
Contoh yang anda berikan tidak tepat karena pertama kita harus mengasumsikan bahwa 2, 3, 5, 7, 11, 13 dan 17 adalah semua bilangan prima yang ada.
Dalam konteks ini 19 ,97 dan 277 tidak kita anggap bilangan prima karena tidak termuat dalam daftar bilangan di atas.
kl pembuktian ini yg kedua n ketiga ada ga Ka??
kl ada blh mnta linkx,, ^_^ pengen baca2 lagiii ^_^
salam,…
oya, mo nanya ne kq pembuktian sifat-sifat barisan konvergen geana yahhh??
thx before,..:)
mas Aria, saya kurang begitu paham terkait pembuktian yang dianggap valid dan tidak valid oleh matematika modern.. mohon pencerahannya.. seingat saya konsep pemfaktoran bilangan asli ke secara tunggal ke dalam faktor-faktor prima ini yang memotivasi munculnya teori UFD (daerah faktorisasi tunggal) di dalam teori ring.. tolong dikoreksi kalau salah, maklum sdh lama sekali saya tdk belajar aljabar, jd bnyk yg lupa.
Teorema fundamental aljabar berkata
1. setiap bilangan dapat dipecah menjadi faktor2 prima
2.faktor2 prima dari suatu bilangan adalah unik. Artinya jika A dan B himpunan faktor2 prima dari suatu bilangan maka A=B
Euclid hanya mampu membuktikan poin 1 saja. Saya ralat pembuktian euclid bukan tidak valid, tapi tidak lengkap.
ehhmm…berarti harus dibuktikan dulu bahwa setiap bilangan punya faktor prima dunk???dan berarti ini bukan pembuktian pertama dunk??ato gimana sih??jadi bingung..hehe
Teorema fundamental aritmatika merupakan pernyataan yang termuat pada buku 7 euclid element sedangkan “ada tak hingga banyaknya bilangan prima” termuat pada buku 9 euclid element.
Artinya euclid telah membuktikan bahwa setian bilangan mempunyai faktotr prima (Teorema fundamental aritmatika) tetapi pembuktiannya dianggap tidak valid oleh matematika modern, Sedangkan pembuktian “ada tak hingga banyaknya bilangan prima” dianggap valid matematika modern,
OOO…..alah! Ternyata selama ini saya juga keliru memahami itu. Pantesan kalo makan gorengan kerongkongan saya terasa ada yang nyangkut ……he…..heeeeee. Tapi setelah tahu ini, saya bisa makan gorengan seperti biasa!Makasihh …….tulisannya bagus-bagus
sama2 🙂