Mencoba menafsirkan Hawking

Beberapa hari yang lalu Om Stephen Hawking sang fisikawan ternama  membuat gempar dunia. Dia hendak meluncurkan buku terbarunya The Grand Design, didalam buku tersebut dia menyatakan

Because there is a law such as gravity, the universe can and will create itself from nothing.

“Spontaneous creation is the reason there is something rather than nothing, why the universe exists, why we exist.

“It is not necessary to invoke God to light the blue touch paper and set the universe going

Yang bikin gempar banyak orang yang mengartikan bahwa pernyataan dia sebagai penolakannya terhadap tuhan. Oleh karena itu pernyataan tersebut menjadi kontroversi yang ramai dibahas di dunia maya. Saya juga tertarik membahas  pernyataannya akan tetapi saya tidak sependapat dengan mayoritas orang yang mengartikan sebagai penolakannya terhadap tuhan.

Menurut teori bing-bang, Alam semesta itu mengembang, semua galaksi bergerak saling menjauhi satu sama lain. Itu berarti alam semseta mempunyai awal. Awal dari alam semseta ini disebut dengan “singularity”. Apa itu “singularity”? Yaitu keadaan dimana tidak ada ruang, tidak ada waktu, tidak ada materi, Nothing. Dari kacamata teori Relavitas, “singularity” itu adalah medan gravitasi yang tak-terhingga. Menurut teori relavitas, gravitasi bukanlah gaya tetapi merupakan ruang waktu (Spacetime) curvature. Itulah sebabnya Hawking berkata

Because there is a law such as gravity, the universe can and will create itself from nothing.

Dari “singularity”, alam semesta mulai mengembang (Big-bang) kemudian berdasarkan hukum-hukum fisika terciptah lah dengan sendirinya materi, bintang, planet, galaksi dan lain sebagainya (bahkan termasuk kita), itulah sebabnya Hawking berkata

“Spontaneous creation is the reason there is something rather than nothing, why the universe exists, why we exist.

Untuk mengetahui bagaimana caranya  mobil bergerak perlukah kita melibatkan pencipta tu mobil? Untuk mengetahui bagaimana jam berdetak perlukah kita melibatkan pencipta tu Jam? Begitu pula dengan alam semseta itni, untuk mengetahui bagaimana alam smseta ini terbentuk kita tidak perlu membawa-bawa Tuhan. Semua bisa dijelas kan secara sains tidak perlu menyinggung-nyinggung hal-hal yang transendental. itulah sebabnya Hawking berkata

It is not necessary to invoke God to light the blue touch paper and set the universe going

Jadi menurut saya Hawking tidak menolak tuhan. Hawaking hanya ingin berkata bagaimana alam semseta ini terbentuk bisa dijelaskan secara sains tidak usah membawa-bawa nama Tuhan.

Ya sekian tafsir ngaco saya terhadap pernyataan Stephen Hawking, terserah kalain mau sependapat dengan saya atau tidak. Untuk mengetahui apa maksud sebenarnya dari pernyataan Om Hawking, ya kita tunggu saja bukunya beredar 🙂

———————————————————————————————————————————————-

**Ingin mendapatkan kaos unik bertema matematika silahkan kunjungi kaos.ariaturns.com**

Advertisement

About Nursatria

Seorang Alumnus Matematika UGM, dengan ilmu yang didapat ketika kuliah (Padahal sering bolos kuliah :p ), saya menyebarkan virus matematika
This entry was posted in dll and tagged , , , . Bookmark the permalink.

13 Responses to Mencoba menafsirkan Hawking

  1. Deiry says:

    Singularity adalah suatu kehebatan yg tdk dpt dikalahkan atau tdk dpt dimengerti oleh manusia itu sendiri.. Tapi itu semua hanya Allah SWT yg menciptakan & segala sesuatu punya tujuan untuk dihidupkan atau dihancurkan olehNYA.

  2. Deiry says:

    Singilarity adalah suatu kehebatan yg tdk dpt dikalahkan atau tdk dpt dimengerti oleh manusia itu sendiri..

  3. aeryiceyIce says:

    haha.. percuma debat.. sains g akn pernah sejalan dengan agama.. sains mencari bagaimana sesuatu bekerja dan bermula..bukan siapa yg mencipta.. Tuhan itu ada.. ya ada.. tapi.itu urusan individu.. artikel diatas berbicara murni sains.. buat yg agamis jgn fanatik.. bener kata admin..Tuhan diciptakan oleh iman kepercayaan tiap agama.. tp admin mengajak kita berpikir secara sains.. toh kita dikasi jalan pemikiran untuk berpikir..

  4. Aria Turns says:

    @Qirdun
    Yang saya maksud dengan kita adalh mayoritas orang bukan anda

  5. qirdun fakir says:

    spontaneous creation? penciptaan spontan tanpa ada tujuan? yang ini saya nggak setuju gan,, alam yang semula belum terbentuk materi kemudian terbentuk materi, tumbuhan, hewan dan akhirnya terbentuk manusia semua itu tanpa tujuan? buah dari kebetulan belaka?menurut saya semua itu terencana, dan berujung pada penciptaan manusia. makhluq yang punya kesadaran akan Realitas Abolut. Sang Ada yang akan senantiasa Ada. Tidak bermula, Tidak Berakhir. Dia Kemanunggalan yang tak terpecah, tak terpisahkan. Dia tidak dibatasi ketiadaan. Dia ketakberhinggaan “Tempat” Semua bermula dan “Tempat” semua pasti kembali.. makhluq ini, manusia, punya kesadaran akan Realitas Itu, Realitas dari mana dia berasal dan kemana dia seharusnya akan menuju..

    nb : jika singularity (= azali) disebut ketiadaan. apakah sesuatu yang ada itu harus ada dalam kungkungan ruang, dipaksa harus beriring dengan waktu? dan lebih tegas lagi harus berupa partikel materi??

    • Aria Turns says:

      Kita didoktrin oleh agama bahwa ada Sang pencipta yang menciptakan semsesta ini dan kita dengan tujuan
      Lalu ketika seorang Saintis mengatakan bisa saja semesta ini ada karena kebetulan tanpa memerlukan sosok sang Pencipta, kita rame2 menghujat dan membantah si saintis tersebut
      Kita bersorak gembira, bertepuk tangan ketika sains sejalan dengan (tafsir2) ayat2 kitab suci kita dan menghujat sains ketika sains bertentangan dengan ayat2 kitab suci kita, ya kan?

  6. Gabriele Zisman says:

    Tet!!! kalo bisa tu orang janagn suruh dekep di harvard. sekali-kali loe undang ke UGM, biar kita kenalan sama orangnya. Temen2 temen setuju gaK?

  7. yacob-ivan says:

    mari kita tunggu bukunya….
    memang sih, Hawking tidak menolak Tuhan, tapi tidak menyertakan Tuhan dalam penciptaan…

    It is not necessary to invoke God to light the blue touch paper and set the universe going

    beda dengan

    There is no God

    aeon semacam itu pastilah pernah ada dan di situ ada gravitasi.

  8. Yari NK says:

    Nah… ini menarik… saya juga ingin beli bukunya kalo perlu beli online.

    Btw, yang masih saya bingung, ok lah taruhlah Tuhan tidak perlu ikut campur dalam proses terciptanya alam semesta dari saat mulai dari “singularity” hingga sekarang. Pertanyaannya, apakah “singularity”-nya sendiri tidak diciptakan oleh Tuhan?? Apakah “singularity” benar2 sama dengan “nothingness”?? Kalau sama, apakah dari “nothingness” menjadi “somethingness” tidak memerlukan sebuah “trigger” yang memerlukan campur tangan Sang Pencipta?? Atau memang buku ini juga sudah menerangkan tidak perlunya ada “trigger” tersebut??

    Ah lieur ah… kita tunggu aja bukunya 😀

  9. NewXJ says:

    Ini Pernah Menjadi Hot Topic Di Forum Tetangga Mas Aria 🙂

Silahkan, tinggalkan komentar

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s