© wikipedia
Boleh dibilang Paradoks Banah-Tarski adalah hal yang paling ajaib, yang paling aneh di Matematika, membuat siapa saja yang pertama kali mengetahuinya pastilah terbengong-bengong, terheran-heran dan terkencing-kencing, Okey saya berlebihan, I know. Paradoks Banah-Tarski berkata kita bisa memecahkan sebuah bola padat menjadi kepingan-kepingan berhingga lalu kita bisa menyusun ulang kepingan-kepingan tersebut hanya dengan mengunakan rotasi dan translasi menjadi 2 buah bola yang identik dengan bola sebelumnya. Paradoks banach-Tarski bisa kita anologikan sebagai berikut: kita bisa memotong satu buah apel menjadi beberapa potongan lalu kita bisa menyusun ulang potongan-potongan tersebut menjadi 2 buah apel yang sama persis dengan sebelumnya.
“Mustahil” pasti kamu akan berkata demikian. Ya..mungkin hal tersebut mustahil di dunia nyata tetapi tidak di dunia Matematika.
Pertama-tama saya mau menegaskan bola padat yang saya bicarakan adalah bola padat menurut pemahaman matematika. Menurut matematika bola padat adalah sebuah himpunan titik-titik yang didefinsikan sebagai berikut:
dengan adalah jari-jari bola. Nah..sekarang ada berapa banyak titik-titik di
? Tak-hingga banyaknya. Nah..inilah yang membedakan bola di dunia matematika dengan bola di dunia nyata. Di dunia nyata bola mempunyai titik-titik (baca: atom-atom) yang berhingga. Ini juga lah yang menjadi alasan utama mengapa paradoks Banach-Tarski hanya bisa terjadi di dunia Matematika tidak di dunia nyata.
Paradoks Banach-Tarski
Secara formal paradoks Banach-Tarski menyatakan
Paradoks Banach-Tarski (PBT): Untuk sebarang bola padat dapat dipecahkan menjadi kepingan-kepingan berhingga,
dan isometries
pada
sedemikian-hingga:
Beberapa literatur yang saya baca mengatakan bola padat cukup dipecah menjadi 4 kepingan untuk terjadinya PBT. Nah.. sekarang pertanyaannya
Kepingan yang seperti apa sehingga terjadi PBT?
Bukan sembarang kepingan, untuk terciptanya PBT, bola padat harus dipecah menjadi kepingan-kepingan yang non-measurable, secara sederhana itu artinya kepingan-kepingan tersebut mempunyai bentuk atau struktur yang teramat rumit sehingga ukuran, atau volume menjadi tidak jelas, bahasa matematisnya Not well defined. Nah..pertanyaan selanjutnya
Bagaimana mengkontruksikan kepingan-kepingan yang non-measurable?
Err..kita tidak tahu. PBT melibatkan aksioma pilihan (Axiom of Choice) Buat yang belum tahu apa itu aksioma pilihan silahkan klik di sini. Jika kita punya bola padat dan
adalah himpunan semua kepingan yang mungkin maka aksioma pilihan akan memililih kepingan-kepingan yang non-measurable tanpa pernah kita ketahui cara memilihnya
Strong Version.
Sebenarnya ada 2 versi dari PBT yang pertama versi lemah (weak Version) yang saya jelaskan diatas dan versi kuat (Strong Version). PBT versi kuat merupakan akibat dari PBT versi lemah
PBT versi kuat: Untuk sebarang 2 buah bola padat dan
dengan
maka dapat dipecah menjadi kepingan-kepingan berhingga
dan
sedemikian hingga untuk setiap i dari 1 sampai n,
kongkruen ke
PBT versi kuat bisa dianalogikan sebagai berikut: kita bisa memecah bola padat seukuran kelereng menjadi kepingan-kepengan berhingga lalu kita bisa menyusun ulang kepingan-kepingan tersebut menjadi bola padat seukuran matahari. Mmm… lebih aneh bin ajaib dari PBT versi lemah ya kan?
Pingback: Cara menggandakan uang secara Matematika | Aria Turns
kalo ini terjadi di dunia nyata mungkin bisa dikembangkan para ilmuwan dgn teknologi tertentu, sehingga benda padat bahkan makhluk hidup bisa melakukan cloning
Namanya juga matematika, gak perlu sama dengan dunia nyata. Contoh sederhana aja adalah dimensi. dalam matematika jumlah dimensi bisa tak hingga, sedangkan di alam yang kita ketahui cuma empat … hehehe
Salam
dunia yang kita tempati berdimensi 3, dan menaungi dimensi 2 dan 1. dimensi tinggi bisa masuk ke dimensi yang lebih rendah, tapi tidak untuk sebaliknya..itulah mengapa dimensi 3 ke atas tidak terjangkau interpretasinya, tapi dapat dikenali sifat2nya dengan kita mempelajari dimensi lebih rendah dari 3. dan menemukan polanya
tidak boleh seperti itu….
jumlah atom sebelum reaksi = jumlah atom setelah reaksi
dia menyalahi hukum kekekalan massa
baca yang baik donk tulisannya, hanya terjadi di dunia matematika
Kok yang lain… ada fotonya ya…. yang saya nggak ada… aneh… hehehe…
Wow… sangat menarik paradoks tersebut… makasih Mas… atas penjelasannya… sangat berharga… maklum ALJABAR ABSTRAK saya… F, hehehe… makasih… hebatlah si Mas… (menjilat) 😀
keren!
tapi sebenarnya bukan cuma 2 bola kan, malah bisa jadi berapapun 😛
klo potongannya dilanjutkan terus, bisa jadi besarnya tak hingga ya?
Paradox Banach-Tarski memang sangat menarik dan teorinya sangat dalam… btw itu nonmeasurable terhadap ukuran apa ya?
Sangat menarik dan tentu saja sangat konroversial 🙂 , dari apa yang saya baca , Lebesgue measure