Jika kalimat ini benar maka babi bisa terbang
Bagaimana menurut kalian, kalimat diatas? Pasti kalian berpikir kalimat di atas ngaco, ngawur karena jelas babi tidak bisa terbang. Akan tetapi saya bisa menunjukan, membuktikan bahwa Kalimat diatas benar adanya. kalimat di atas berbentuk implikasi “Jika P maka Q” dengan pernyataan P disebut Antiseden dan pernyataan Q disebut Konsekuen. Umumnya untuk membuktikan kalimat implikatif adalah dengan mengasumsikan antisedennya benar lalu dari asumsi tersebut dibuktikanlah bahwa konsekuennya juga benar. Nah jika kita mengasumsikan bahwa antiseden dari kalimat diatas benar itu berarti kita telah membenarkan kalimat diatas. Berdasarkan modus ponen maka konsekuen dari kalimat diatas yaitu babi bisa terbang adalah benar
[Catetan: Modus Ponen menyatakan jika kalimat implikatif bernilai benar dan antisedennya juga bernilai benar maka konsekuennya haruslah bernilai benar.]
Dengan modus ponen kita harus mengakui kebenaran dari konsekuen dari kalimat diatas yaitu babi bisa terbang padahal kenyataannya babi tidak bisa terbang. Inilah yang disebut dengan Paradoks Curry yang diambil dari nama seorang logikawan Haskell Curry
Paradoks Curry
Secara formal paradoks Curry menyatakan
P: Jika P benar maka Q
Untuk membuktikan pernyataan P kita harus mengasumsikan antiseden dari P benar. Dengan kata lain kita telah mengasumsikan P itu sendiri benar maka berdasarkan modus ponen, konsekuen dari P yaitu Q adalah benar. Tidak peduli betapa ngaco bin ngawurnya Q.
Dengan Paradoks Curry maka kalimat-kalimat dibawah berikut adalah benar:
- Jika kalimat ini benar maka Brebes adalah ibukota Jepang
- Jika tulisan ini benar maka Gajah punya 7 belalai
- Jika apa yang saya ucap ini benar maka Dewi Persik adalah ketua MUI
ini kondisional bukun implikasi…
Sami mawon, kalimat implikatif yang saya maksud diatas ya kalimat kondisional
klo dr bukux morash (bridge to abstract mathematics) kondisonal tu beda sm implikasi mas. implikasi hrs ad hubungan sebab akibat, klo kondisonal ya ga ono gpp… kyk jk 3+4=7 maka jakarta ibukota indonesia.
tu kn ga ad hubungan sebab akibat, dn dsebut kondisional klo d morash. mhn d luruskan klo mslx ad yg keliru.. trima kasih
Ya…tergantung literatur yang dipakai sich. ada yang menggagap 2 hal tersebut berebeda ada yang juga yang mengagggapnya sama. Di Math UGM, matakuliah Pengantar Logika Matematika & Himpuana menggunakan buku “Pengantar Matematika Modern, Soehakso”, di buku tersebut malah tidak ada istilah kalimat kondisonal adaanya Material implication dan Ordinary Implication, bedanya Ordinary Implication harus adan hubungan sebab akibat sedengkan Material implication tidak
o gtu ya,, makasi ats tmbhn istilahx mas..
tulisanx mas sangat imajinatif dan menginspirisasi….
sukses slalu mas…
omg haha yn http://s5.tinyphotohd.com/dn.php?w4w3w&req=Picture16.JPG
Paradoks-paradoks begini muncul karena bahasa dan intuisi manusia itu sendiri. Makanya itu dibuat sistem formal di mana semua sintaks dan aturannya jelas, jadi semuanya konsisten.. 😀
Masuk akal banget…
yah begitulah matematika….misterius…
😀
karena bikin pusing makanya gak usah di pelajari.. wkwkwkwk…….
apa gunanya ya logika ini dalam kehidupan nyata?
Itu Paradoks, apa gunanya paradoks? bikin kepala pusing 🙂
Wowww…
Jadi ingin mempelajari kembali logika.