Hoaks tentang Einstein

Huaa… sudah 2 bulan saya tidak menulis di Blog ini. Saya mengucapkan terima-kasih kepada kalain semua yang masih mau mebaca blog ini, meskipun sudah 2 bulan tidak di update. Baiklah, saya akan kembali meng-update blog tercinta ini tetapi kali ini saya tidak membahas matematika. Saya akan membahas tentang Einstein.

Di Internet saya sering membaca kisah Einstein yang bedebat dengan profesornya tentang Tuhan.

seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal bertanya pada para mahasiswa apakah Tuhan menciptakan segala yang ada. Seorang mahasiswa dengan berani berkata, “Ya!”.

”Tuhan menciptakan semuanya?” Tanya Profesor sekali lagi. Dan dijawab dengan kata yang sama oleh sang mahasiswa.

“Jika Tuhan menciptakan segalanya”, kata Profesor, “berarti Tuhan mencipakan kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip bahwa apa yang kita lakukan menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan adalah Kejahatan.” —di sini sebuah hipotesis, tak ayal, mengarah pada agama adalah sebuah mitos.

Tapi kisah belum berhenti. Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata: “Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?”

“Tentu”. Mahasiswa kemudian bertanya: “Apakah dingin itu ada?”

“Pertanyaan macam apa itu? Tentu dingin itu ada. Tak pernahkah kamu sakit flu?” ujar sang Profesor diiringi tawa mahasiwa-mahasiswa lain.

“Kenyataannya,” mahasiswa itu bicara, “Dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu -460F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas.”

Pertanyaan kedua: Profesor, apakah gelap itu ada?

Profesor: Tentu. Gelap itu ada.

Mahasiswa: “Sekali lagi Anda salah, Sir. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari. Gelap tidak. Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna. Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut. Kita memakai kata gelap untuk ketiadaan cahaya.”

Pada akhirnya, pertanyaan ketiga: Profesor, apakah kejahatan itu ada?

Profesor: Ya, seperti yang telah saya katakan…

Mahasiswa : Sekali lagi Anda salah, Sir. Kejahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan. Seperti dingin atau gelap, kejahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan. Tuhan tidak menciptakan kajahatan. Kajahatan adalah hasil dari tidak adanya kasih Tuhan di hati manusia. Bagaikan dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya…”

Profesor itu terdiam.

Tapi beberapa tahun kemudian, mahasiswa yang mengajukan tiga pertanyaan dan menjawabnya sendiri dengan cerdas itu, Albert Einstein

Saya yakin kalian sudah pernah membaca kisah diatas. Apakah cerita tersebut bener-bener Terjadi? Saya berpendapat cerita tersebut hanyalah karangan belaka, fiktif, tidak pernah terjadi.

Mengapa saya berpendapat demikian?  Inilah alesan-alesan saya.

  1. Siapa nama profesor yang ada dalam kisah tersebut?
  2. Kapan dan dimana debat tersebut terjadi? Sama sekali tidak disebutkan tanggal kejadiannya, dan tempatnya hanya disebutkan di universitas terkenal. Sebutkan dong nama Universitasnya?
  3. JIka Einstein percaya Tuhan, pertanyaan selanjutnya Tuhan yang mana diyakini Einstein? Apakah Tuhan menurut Islam?, menurut Kristen?, menurut Yahudi? Dalam biograrafinya Einstein: His Life And Universe. Ia sendiri mengatakan dirinya seorang Agnotis 

You may call me an agnostic, but I do not share the crusading spirit of the professional atheist whose fervor is mostly due to a painful act of liberation from the fetters of religious indoctrination received in youth.

Ya…itulah 3 alesan dari saya, mengapa kisah Einstein berdebat dengan profesornya tentang Tuhan adalah hoaks

Advertisement

About Nursatria

Seorang Alumnus Matematika UGM, dengan ilmu yang didapat ketika kuliah (Padahal sering bolos kuliah :p ), saya menyebarkan virus matematika
This entry was posted in dll and tagged , , , , . Bookmark the permalink.

16 Responses to Hoaks tentang Einstein

  1. habibi says:

    bego nih yang nulis, jelas-jelas dia bilangya dia agnostik (agnostik = mempercayai keberadaan tuhan tapi tidak menganut agama tertentu)

    jadi ente gak ada gunanya nanya dia percaya tuhan yang mana dari islam, kristen, yahudi dll orang dia ga menganut agama lolololol
    PAHAM?

  2. Jokher says:

    HOAKS??? hahahaha. heh manusia indonesia.. Kalau tidak Paham,, Jangan Mencari Tau dan Jangan BUAT HOAKSMU sendiri GuobLok Bener Kau…

  3. Oman says:

    Pernyataan Einstein yang tidak bisa dibantah adalah: “Science without religious is blind and religious without science is lame” Coba anda lihat benang merah,dari pernyataan tersebut…?

  4. pra yoga says:

    Katanya Tuhan dari agama mna islam kristen yahudi dll hahahaa ,,,,apapun agamanya Tuhan nya tetap sama Tuhan yg tidak ada bntuk rupa dan wujud Tuahn yg selalu memberikan ke baikan ,, klo universitas itu di sebutkan dan profesornya di sebutkan bukan itu sama saja pelecehan ,,contoh saat di berita tentang makanan kita gak boleh memberitahu mereknya kan ,,,einsten dlu adalah orang yg di anggap idiot , bodoh tpi buktinya dia bisa jdi seorang ilmuan hebat ,,toh masa cuma kata2 bgtu doank dia gak bisa ,,,emng adamorang yg kepikiran ngomongmkaya gtu sebelom baca ini cerita ,,cuma bisa mengkritik hasil kayarya orNg itu lah orang indonesia hahaha

  5. bay says:

    hoaks….kata yang dipakai untuk menilai sesuatu hanya dari sudut pandang “ketidakmampuan membuktikannya sendiri.dan ketidakmampuan mencipta”..hoaks atau tidak itu menjadi tidak penting, selama kisah itu bermanfaat dan bisa diambil pelajaran,siapapun orangnya apapun kepercayaannya, tidak hanya einstein yang mempunyai nama besar…

  6. Soleh wibowo says:

    Yang penting menjadi sebuah motifasi untuk mengembangkan diri untuk menjadi mr.alberth enstein dalam debat tsb

  7. kyoichie says:

    memang sih, datanya ga akurat,
    mungkin si penulis, sengaja menggunakan nama einsten demi popularitas tulisan tsb, dan di baca oleh pembacanya..
    secara nama einsten terkenal banget…
    mungkin jika tulisan terkahir di ganti ‘nama mahasiswa itu adalah Bejo’
    mungkin cerita ini ga akan ngetrend kayak skrg.
    tapi intinya penulis itu menginginkan kita untuk percaya pada Tuhan apapun agama qt

  8. Mas paijo says:

    Anggapan Hoax terhadap kisah tersebut kurang bisa dipertanggung jawabkan dengan analisa prematur seperti diatas gan… kalo metodenya seperti itu, berarti pahlawan nasional kita beberapa cuma hoax? kalau alasan mendompleng intelektualitas einstein, saya rasa hal yang gak masuk akal, karena intelektualitas itu sendiri yang mendompleng namanya kalo masih ragu,, silahkan baca literatur2 tentang karya-nya…….. soal tuhan..ketuhanan itu merupakan konsep utama dalam keyakinan dan sifatnya universal, seseorang mendeskripsikan mengenai tuhan terhadap orang lain tidak berarti dia meyakininya…mirip2 seperti perumpamaan/metafora agar lebih dapat dipahami….

  9. angwarsaleh says:

    Nice post, sesuai psikologi manusia.

    Nb:
    Setiap manusia punya fitrah atau indera tentang Tuhan, tetapi manakah konsep keTuhanan yang akurat?

  10. safe says:

    Bt sy siapapun yg pengaranng novel ini,ini perlu di rrenungi,ini adalah sebuah perumpamaan ttg kejahatn itu jg sebenarx tidak ada…

  11. einstein atau bukan di adegan itu tetap tidak mengurangi fakta bagi saya bahwa tulisan itu menarik dan layak direnungkan kontainnya, bukan siapa aktornya.
    Hehehe…

  12. Moch Soleh says:

    semakin pinter anda akan jadi kafirun seperti pemuka agama tidak tahu tuhan tapi sok tahu

    • Indra Herdiana says:

      Menurut saya, keyakinan terhadap tuhan tidak berbanding terbalik dengan kepintaran. Pak habibie aja yang sudah sangat jenius justru sangat aat beragama, bukan?

  13. februl says:

    Itu sih untuk mendompleng ketenaran dan intelektualitas EINSTEIN saya saya rasa. 😀

  14. errr…bagemana kalo nama “einstein” itu diganti dengan nama saya saja. meskipun hoax juga, seenggaknya nggak bakal memfitnah einsten. kalo saya, sih, saya sudah biasa difitnah. jadi, ya ndak masalahlah 😆

  15. mellisa says:

    saya setuju itu bull shit bang……

Silahkan, tinggalkan komentar

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s