
Sumber: wikimedia.org
Tahun 2004, seorang perempuan pernah bertanya mengapa saya menyukainya, Dengan jujur saya menjawab tidak tahu. Suka adalah soal rasa, itulah sebabnya kita sering kesulitan atau bahkan tidak mampu menjelaskan mengapa kita menyukai suatu hal, Meskipun sulit,pada postingan kali ini saya akan mencoba menjelalaskan mengapa saya menyukai Matematika. Setidaknya saya menemukan 6 alasan.
6 Kebebasan
Waktu SD, kita diajarkan bawah 1+1=2, padahal sebenarnya matematika memberikan kebebasan untuk menentukan 1+1. Hasil 1+1 tergantung dari sistemnya. Pada bilangan desimal 1+1=2. Pada bilangan biner 1+1=10, pada ( Grup bilangan bulat modulo 2 ) 1+1=0. Matematika memberikan kita kebebasan untuk membuat sistim dimana hasil 1+1 sesuai keinginan. Selama kebebasan tersebut dilandasi dengan logika.
5. Melebihi Imajinasi
Einstein pernah berkata:
Imagination is more important than knowledge. For knowledge is limited to all we now know and understand, while imagination embraces the entire world, and all there ever will be to know and understand.
Jujur saya kurang setuju dengan pernyatan Mbah Einstein, Karena imajinasi kita juga terbatas. Coba kamu bayangkan bentuk bola pada dimensi 10. Tidak sanngup, dimensinya ketinggian kali yach. Okey kalau gitu bola di dimensi 6 bagaimana rupanya? Masih tidak sanggup, ya udah di dimensi 4 aja dech, dimensi yang satu tingkat lebih tinngi dari dimensi yang kita tempati yaitu dimensi 3, bagaimana wujud bola di dimensi 4? Juga tidak sanggup. Meskipun kita tidak mampu membayangkan bagaimana bentuk bola pada dimensi yang lebih tinggi dari dimensi 3 tetapi matematika mampu menghitung volume bola dan luas permukaannya serta mengetahui karakteristiknya pada dimensi berapa pun.
4. Tidak terikat kenyataan
Di dunia nyata kita mustahil memecahkan suatu bola, sebut saja bola A lalu menyusun ulang pecahan-pecahannya menjadi 2 bola yang identik dengan bola A. Kita juga mustahil memecah sebuah bola berukuran kelereng lalu menuysun ulang pecahan-pecahannya menjadi bola seukuran mathari. Akan tetapi di dunia Matematis hal tersebut bisa saja terjadi, yang dinamakan Paradoks Banach-Tarski.
Dosen Skripsi saya dulu, Bu Diah Junia pernah mengatakan
matematika itu Ilmu langit
untuk menunjukkan bahwa matematika terlepas dari kenytaan.
3. Matematika itu dongeng
Menurut saya matematika tidak ada bedanya dengan dongeng. Dalam dongeng kita bicara tentang kuda bersayap, peri, putri duyung, pokoknya sesuatu tidak ada di dunia nyata. Begitupula dengan matematika berbicara sesuatu yang tidak nyata. Objek studi Matematika hanya lah konsep-konsep yang ada dikepala kita. Bahkan bilangan 1,2,3,4… yang sudah kita kenal sejak kecil sebenarnya tidak ada. Bilangan adalah konsep yang kita gunakan untuk menghitung atau mengukur. Bagi saya matematika adalah dongeng yang amat menarik, penuh petualangan, penuh kejutan. Dongeng yang membuat peradaban manusia berkembang. Dongeng yang mampu menjelaskan banyak hal. Dongeng yang membuat kita bisa ke bulan atau menyelam ke dasar lautan.
2. Cantik
G. H. Hardy pernah berkata ;
The mathematician’s patterns, like the painter’s or the poet’s must be beautiful; the ideas, like the colors or the words must fit together in a harmonious way. Beauty is the first test: there is no permanent place in this world for ugly mathematics.
Kecantikan matematika mungkin hanya bisa dilihat oleh orang-orang yang mendalaminya saja. Orang awam sulit melihat betapa cantiknya , betapa mempesonanya
, betapa elegannya Teorema Fundamental Kalkulus.
1. Kesenangan
Mungkin inilah alasan utama saya menyukai matematika. Pada diskusi Pi, maret kemarin Prof Iwan Pranoto dari Matematika ITB mengatakan:
Mathematics for Leisure
Sedangkan Mas Herry kakak kelas saya yang sedang menempuh Program Doktor di Jerman pernah berkata:
Belajar matematika bagi saya kadang-kadang saya anggap sebagai senam otak dan bertujuan untuk kepuasan batin,
Saya menemukan kesenangan, kepuasan dari matematika. Saya merasa mendapatkan pencerahan ketika mampu membuktikan sendiri suatu pernyataan matematis.
***
Saya bebarapa kali mendapat pertanyaan bagaimana cara menyukai matematika? Jujur saya tidak tahu jawabannya. Apakah orang yang tidak suka matematika setelah baca tulisan ini kemudian jadi suka. Mmm… kayaknya enggak dech. Apapaun kesukaan kalian asalkan positif tidak merugikan diri sendiri dan orang lain lakukan saja 🙂
We love math without no reason
kadang kalo kita gak bisa mecahin suatu soal matematika, kalo kita suka kita akan termotivasi buat memecahkannya dan tak jarang juga kita jadi menemukan rumus cepat baru, dan mendapat kepuasan immaterial
wah setuju banget, anak saya susah banget belajar matematika dan saya baca tips jitu supaya anak saya suka matematika. Semoga nanti anak saya kaya mas aria hehe.
Izin kak, saya ingin mengquote tulisan kakak dalam project cerpen saya. Kebetulan juga tentang matematika. Boleh kak?
Iya silahkan 🙂
ka saya mau tanya,
ada teka teki mtk yg saya blm nemu jawabannya..
klu :
2=3
3=4
4=5
yg ditnya 13=…
jwabannya 13=9
bisa tlong dijelaskan caranya ??
terima kasih..
2 = dua = 3 huruf
3 = tiga = 4 huruf
4 = empat = 5 huruf
13 = tiga belas = …..ada 9 huruf, right? 🙂
Dari artikel yang pernah saya baca, dimensi ke-4 itu adalah ‘time’, dimana kita bisa menjelajah waktu (masa depan ataupun masa lalu). Itulah imajinasi kita.
Namun kenyataannya belum ada yang bisa menjelajah waktu.. ==> ini menurut pendapat saya sih..
**keep posting enlightment article 😀
sama, mas…
alasan kita sama di nomor 1, 2, 4 dan 5,,,
I love MATH so much…