Berpikir, mengolah informasi bukan berhitung

semangka

Sepotong semangka beratnya 100g dan kandungan airnya 99%. Potongan tersebut di taruh di luar karena panas kandungan airnya turun menjadi 98%. Berapa berat potongan semangka tersebut sekarang?

Soal tersebut saya berikan kepada siswa-siwa SMA dari kelas 10 sampai 12. Berapa siswa yang mampu menjawab ? NOL, tidak ada satupun yang bisa menjawab. Padahal soal diatas hanyalah soal perbandingan belaka seharusnya bisa dengan mudah dijawab oleh siswa tingkat SMA. Jika soal tersebut saya berikan ke SMA di pelosok di desa terpencil yang gurunya jarang masuk, okey saya maklum jika tidak ada satupun yang bisa jawab tetapi soal tersebut saya berikan ke Siswa SMA Boarding school yang sppnya diatas 1 juta sebulan. Aduh ini benar-benar kebangetan, jelas ada sesuatu yang salah.

Apa yang salah?

Menurut saya, karena sistem pendidkan kita telah mengajarkan matematika secara keliru. Ketika soal diberikan, banyak siswa bertanya:

apa rumusnya?  pakai rumus yang mana?

Padahal soal tersebut tidak butuh rumus. Soal tersebut memberikan 3 informasi yaitu berat awal, kandungan air awal dan kandungan air akhir, yang dibutuhkan adalah kemampuan siswa mengolah 3 informasi tersebut sehingga diperoleh berat akhir. Sayang sekali siswa masih gagap dalam mengolah informasi. Padahal inilah sebenarnya matematika. Matematika adalah keterampilan mengolah infomasi secara logis, Matematika adalah cara berpikir (kita berpikir artinya kita sedang mengolah informasi yang ada di pikiran kita, ya kan?)

Sayang sekali di sekolah matematika diajarkan hanya sebagai kumpulan rumus belaka, siswa dijejeli bermacam-macam rumus tetapi cara berpikir yang merupakan inti dari matematika justru kurang diasah. Mungkin ini yang disebut Prof Iwan Pranoto Guru besar Matematika ITB sebagai PseudoMath, merasa bermatematika padahal sebenarnya tidak.

Sekarang bisa kita lihat sendiri hasilnya, siswa dari SMA mahal gagal mengolah infomasi untuk mendapatkan solusi dari soal perbandingan sederhana tetapi mereka (yang kelas 12 IPA) dengan cepat mengitung \intop_{0}^{\pi}\sin x\, dx. Pengajaran matematika yang keliru membuat siswa bagaikan kalkulator mampu berhitung tetapi tidak mampu berpikir.

Advertisement

About Nursatria

Seorang Alumnus Matematika UGM, dengan ilmu yang didapat ketika kuliah (Padahal sering bolos kuliah :p ), saya menyebarkan virus matematika
This entry was posted in Pendidikan and tagged , , , . Bookmark the permalink.

21 Responses to Berpikir, mengolah informasi bukan berhitung

  1. codet says:

    lo belajar bahasa indonesia yang baik dan benar dulu sebelum bikin soal. kalimat “beratnya 100g dan kandungan airnya 99%”, yang tepat dan informatif adalah “beratnya 100g dengan kandungan air 99%”

    anda kalau jadi guru sepertinya sosok orang yang cenderung orgasme kalau tidak ada satu pun siswa yang mampu menjawab soal.. no offense 😀

    • mathcodex says:

      bahasa yang salah mana??
      saya rasa sudah tepat, anda harusnya baca dari awal,

      Sepotong semangka beratnya 100g dan kandungan airnya 99%

      itukan kalimat majemuk dari 2 kalimat tunggal
      kalimat 1 : sepotong semangka beratnya 100g
      kalimat 2 : sepotong semangka kandungan airnya 99%

  2. Pingback: Update: minggu 47 & 48 thn 2013 (Art of Renaissance Florence 1400-1600 (Loren Partridge),) | cabinet of curiosities

  3. gr061297smacendana says:

    50 g
    berat non air tetap 1 g, sedangkan kadar non-air dari 1% jadi 2%

    • Aria Turns says:

      Akhirnya ada juga yang jawab benar 🙂

    • noname says:

      P0+A0=100 gram
      dengan P0 adalah berat awal non-air dan A0 adalah berat awal air.
      diberikan A0:P0=99:1,
      maka P0=1 gram.

      Di pertanyaan tersebut, airnya menguap dan kandunan air banding non-air berubah menjadi 98:2
      dan dapat dituliskan sebagai berikut:
      A1:P1=98:2 dimana A1 adalah berat air setelah penguapan dan P1 adalah berat non-air setelah penguapan
      Di pertanyaan itu, non-airnya tidak berubah,
      maka P0=P1=1 gram

      langsung substitusi aja
      A1:1=98:2
      maka A1=49 gram

      Berat total akhirnya adalah berat akhir air dan berat akhir non-air dan dapat ditulis:
      Berat total akhir=A1+P1=1 gram+49 gram=50 gram

  4. A says:

    98,02 gram pak

  5. L says:

    beratnya tetap 100 gram pak,

  6. Indonesia says:

    Oww!! Gwa tau sekarang. Beratnya gak bisa diketahui alias gak bakalan ketemu karena gak diketahui berapa gram air yg menyusut itu. Kan yang diketahui cuma persentasenya doank.

    Haaaa…Haaaa….Horeeeeeee….. karena gwa udah nemu jawabannya, mana poster JKT48 sebagai imbalannya??

  7. Belajar Matematika says:

    98,02 gram

  8. anonim says:

    100 gr = 99%
    98% = 98,9899 gr?
    atau malah beratnya tetap tapi cuman kandungan airnya yang turun 😀

  9. 21 says:

    jawabnya 90 gram bukan sih?

    • Aria Turns says:

      Tettot salah, silahkan coba lagi 🙂

      • Indonesia says:

        Oww!! Gwa tau sekarang. Beratnya gak bisa diketahui alias gak bakalan ketemu karena gak diketahui berapa gram air yg menyusut itu. Kan yang diketahui cuma persentasenya doank.

        Haaaa…Haaaa….Horeeeeeee….. karena gwa udah nemu jawabannya, mana poster JKT48 sebagai imbalannya??

  10. jhjhhjhjhjh says:

    saya penasaran jawabannya. menurut saya 99 g. bener gak sih?

  11. abcdefghij says:

    mantabbbbzzzz……………………..

Silahkan, tinggalkan komentar

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s