Anakbertanya.com adalah situs dimana anak dapat mengajukan pertanyaan dan dijawab oleh orang-orang yang berkompeten. Situs tersebut dikelola oleh Prof Hendra Gunawan, Guru besar matematika ITB. Salah satu pertanyaan yang diajukan adalah “Mengapa kita harus belajar Matematika? Apa saja manfaatnya?”. Prof Hendra memita saya menjawab pertanyaan itu. Ah… ini suatu kehormatan buat saya. Rabu 12/03/14, tulisan saya atas pertanyaan tersebut saya kirim ke beliau via E-mail. Setelah satu kali revisi, tulisan saya diterima beliau dan tayang di sini. Sekarang saya akan menulis ulang tulisan tersebut disini. Mengapa harus ditulis ulang? Supaya sesuai dengan profil pembaca blog ini. Errr… emang profil pembaca blog ini seperti apa? hahaha….
***
Mengapa kita harus belajar Matematika?

Sumber: annikeris.com
kalian pasti berpikir matematika itu tentang berhitung. Yang namanya matematika itu adalah hitung-hitungan. Ya.. memang benar berhitung adalah bagian dari matematika tetapi yang namanya matematika bukanlah tentang itu melainkan tentang hubungan dan pola. Penjumlahan dan perkalian yang kita pelajari sejak SD sebenarnya merupakan hubungan
- Penjumlahan menghubungkan 3 dan 4 dengan 7, karena 3 + 4 = 7.
- Perkalian menghubungkan 5 dan 2 dangan 10, karena 5 × 2 = 10.
Nah.. disetiap hubungan ada pola. Contoh pola di penjumlahan dan perkalian adalah:
Jika 2 bilangan genap dijumlahkan atau dikalikan maka hasilnya selalu bilangan genap juga.
Contoh
- 2 + 4 = 6
- 2 × 4 = 8
- 4 + 6 = 10
- 4 × 6 = 24
Jadi matematika adalah tentang hubungan dan pola lalu mengapa kita harus mempelajarinya?
Tujuan dari matematika adalah memecahkan masalah. Yang namanya manusia pasti menemui masalah. Jika kita menghadapi masalah tentunya ingin masalah tersebut terpecahkan. Nah… matematika memberikan kita cara berpikir bagaimana menghubungkan masalah dengan hal-hal yang ada lalu melihat pola dari hubungan tersebut sehingga diperoleh solusi dari masalah tersebut.
Ini kisah nyata. Di Jerman sekitar tahun 1700an. Ada seorang bocah SD berumur 7 tahun dihukum oleh gurunya karena bandel. Bocah tersebut disuruh menjumlahkan semua bilangan dari 1 sampai 100. Dengan kata lain disuruh menghitung
1 + 2 + 3 + 4 + 5 + … + 100
Gurunya berpikir dia akan butuh waktu lama untuk menghitung, tanpa disangka-sangka bocah tersebut mampu menjawab dengan cepat dan tentu saja tepat.
Hal tersebut membuat gurunya tercengang. Bagaimana cara dia menghitung?
Pertama-tama dia menghitung 1+100 = 101, selanjutnya 2 + 99 = 101, berikutnya 3 + 98 = 101. Dari sini dia melihat keteraturan, yaitu
1 + 100 = 101
2 + 99 = 101
3 + 98 = 101
:
:
50 + 51 = 101
Dia mendapatkan 50 pasang bilangan yang setiap pasangnya berjumlah 101 maka hasilnya adalah 101 × 50= 5050.
Bocah Jenius tersebut adalah Carl Friedrich Gauss (1777-1855), salah seorang Matematikawan terbesar sepanjang sejarah yang memberikan banyak kontribusi pada Matematika.
Cerita diatas memperlihatkan bagaimana Gauss mengubah soal 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + … + 100 menjadi 101 × 50. Tentu saja menghitung 101 × 50 lebih mudah daripada menghitung 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + … + 100. Inilah manfaat dari belajar matematika, menyederhanakan masalah. Matematika memberikan cara bagaimana mengubah masalah rumit mejadi lebih sederhana sehingga lebih mudah dicari soluisnya. Selain cara menyederhanakan masalah, matematika memberikan cara bagaimana menghadapi masalah yang bahkan belum ada sekalipun
Kalkulus yang dikembangkan oleh Newton pada abad ke-17 digunakana NASA untuk mengantarkan orang ke bulan. Bayangkan sejak abad ke-17 matematika telah meberikan jawaban bagaimana membawa kita ke bulan. Jelas masalah menerbangkan pesawat ulang-alik ke bulan belum ada di abad ke-17.
So… sekarang jelas sudah mengapa kita harus belajar matematika
Referensi: http://www-groups.dcs.st-and.ac.uk/~history/Biographies/Gauss.html
Izin share ya Om