Konon katanya Masyarakat Yunani Kuno sudah mengetahui bahwa lingkaran mempunayai luas terbesar diantara senua bangun datar lainya yang mempunyai keliling yang sama. Inilah yang disebut dengan Teorema Isoperimetrik ( Iso = Sama, perimetrik = Keliling). Misalkan terdapat trapesium, segi-17, dan lingkaran, ketiganya mempunyai keliling yang sama, Teorema Isoperimetrik menjamin lingkaranlah yang mempunyai luas terbesar daripada trapesium dan segi-17.
Meskipun Yunani kuno yang hidup lebih dari 2300 tahun lalu sudah mengetahui fakta matematis tersebut akan tetapi Teorema Isoperimetrik baru bisa dibuktikan pada abad 19. Secara formal Teorema Isoperimetrik menyatakan:
Teorema Isoperimetrik: Untuk semua kurva sederhana tertutup di
dengan keliling
dan luas
berlaku
Pertidaksamaan diatas akan menjadi persamaan jika hanya jika adalah lingkaran.
Teorema Isoperimetrik sering juga diseput Pertidaksamaan Isoperimetrik karena memuat pertidaksamaan. Nah sekarang mari kita buktikan.
Bukti:
Diasumsikan halus (sebenarnya tidak harus halus tapi pembuktiannya lebih rumit) dan didefinisikan
fungsi parametic untuk
pada bidang kompleks. Karena
halus maka
eksis dan kontinyu, diketahui kurva
sederhana dan tertutup, itu berarti
adalah fungsi satu-satu pada
dan
.
Diperoleh rumus keliling Kurva:
dan Luas
Dengan melakukan penskalaan pada kurva oleh akan memperpanjang panjang busur sebesar
dan memperluas luas sebesar
. Diasumsikan
dan kurva diparametrikkan oleh panjang busur, itu berarti
. Dengan meuliskan z(t) dalam bentuk deret fourier diperoleh:
Dengan mentranslasikan kurva oleh , diasumsikan
diperoleh:
Kita turunkan (1) diperoeleh
Subtitusi (2) ke , diperoleh
Pertukaran sumation dan integral diatas dibenarakan berdasakan konvergen seragam dari deret. Dengan mengunakan relasi Paversal di (2) diperoleh
Diketahui dan dari (3) dan (4), diperoleh:
Berdasarkan asumsi diatas , itu berarti
, subtitusikan ke (5) diperoleh
Jelas, jika adalah lingkaran maka (6) menjadi persamaan
Referensi: http://ckrao.wordpress.com/2011/03/20/the-isoperimetric-inequality/
Teoremanya dinyatakan dlm lapangan real, mengapa pembuktiannya dlm lapangan kompleks?
Banyak jalan menuju Roma, banyak ara pembuktian dari suatu Teorema. Saya memilih pembuktian dalam lapangan kompleks karena lebih ringkas dari pada pembuktian dl lapangan real. UNtuk pembuktian dalam rela, silahlan lihat
http://cornellmath.wordpress.com/2008/05/16/two-cute-proofs-of-the-isoperimetric-inequality/
Apakah bisa dikatakan bhw suatu teorema yang berlaku pada lapangan kompleks C, juga berlaku pada RxR? Dan sebaliknya.
Tidak karena Lapangan Kompleks mengenal i ( bilangan imajiner) sedangkan RxR tidak mengenalnya.
, apakah identits itu berlaku di RxR ? Tentu saja tidak
Coba kita lihat Identitas Euler
Lantas mengapa pembuktian teorema isoperimetrik yg dinyatakan dalam RxR dilakukan dlm C? Apakah ini kasus khusus di mana teorema tersebut berlaku baik dalam RxR dan C? Sepertinya ada suatu langkah pembuktian yg perlu ditambahkan utk menjelaskannya.
Seperti yang sudah saya katakan diatas karena lebih ringkas & sederhana jika dibuktikan di dalam C.
Kompleks adalah perluasan dari real, dengan kata lain real adalah himpunan bagian dari komples.
Segala sesutu yang berlaku di kompleks pasti berlaku di real, tetapi sebalinya belum tentu.
Peraturan di Indonesia pasti juga berlaku di Jawabarat tetepi belum tentu peraturan di Jawabarat berlaku Indonesia
Mas Aria, krn lapangan pandang tulisan semakin sempit bila menanggapi tanggapan sebelumnya, maka saya buat yg baru di sini.
Masih melanjutkan diskusi kita terakhir, bertolak dari pernyataan anda bhw segala sesuatu yang berlaku di kompleks pasti berlaku di real, maka dalam konteks teorema isoperimetrik diatas dpt disimpulkan bhw krn teorema tsb berlaku dlm C, maka pasti berlaku dlm RxR. Begitu ya mas? Mohon konfirmasinya. Trims.
Ya betul