
Sumber: garasiopa.com
Suatu hari, Budi bertemu Eyang Joko, dia mengklaim mampu melihat masa depan. Tentu saja Budi tidak pecaya. Untuk membuktikan kemampuannya, Eyang mengeluarkan 2 kotak yaitu kotak A dan kotak B dari tas yang dibawanya. Eyang membuka kota A ternyata isinya selembar uang Rp 100.000,- tetapi dia tidak membuka kotak B
Eyang : Budi, kamu boleh mengambil kedua kotak ini atau cuman mengambil kotak B saja.
Budi: Emang kotak B isinya apa, eyang?
Eyang: Budi, Eyang tahu kotak mana yang akan kamu ambil, Jika kamu mengambil kedua kotak maka kotak B isinya kosong tetapi jika kamu mengambil kotak B saja maka didalamya ada uang Rp 1.000.000,-
Budi: Masa sich, yang?
Eyang: Sudah banyak orang yang menjajal kemampuan Eyang dan Eyang tidak pernah salah.
Budi bingung untuk mengambil keputusan lalu di menelepon 2 sahabatnya Rudi dan wawan untuk meminta saran. Rudi meberikan saran:
Jelas ambil kotak B, Bud. Eyang Joko kan tidak pernah salah, Kamu bakal dapat sejuta. Sedangkan kalau ngambil kedua kotak, kamu cuman dapat seratus ribu.
Sedangkan Wawan memberikan Saran:
Ambil kedua kotak saja Bud, pasti kamu dapat saratus ribu. Kalau kamu mengambil kotak B dan ternyata Eyang salah, kamu bakal manyun, gak dapat apa-apa. Pilih yang pasti-pasti aja, ambil kedua kotak dan kamu dapet seratus ribu.
Si Budi semakin bingung mendapat saran dari dua sahabatnya yang berbeda tetapi sama-sama masuk akal.
Jika kamu jadi Budi, keputusan apa yang akan kamu ambil? Harapan mendapatkan Rp 1.000.000,- dengan resiko tidak dapat apa- apa atau yang pasti-pasti saja mendapatkan Rp 100.000,- ?
***
Cerita diatas disebut Paradoks Newcomb (Tentu saja dengan redaksi yang sudah saya ubah), ditulis oleh William Newcomb dari Universitas California. Dikatakan Paradoks karena apapun keputusan si Budi sama-sama punya alasan masuk akal dan rasional.
Saya akan pilih kotak B saja, alasan mungkin sudah jelas (y)