Trailer dari film biografi Matematikawan India, Srinivasa Ramanujan (22 Desember 1887 – 26 April 1920). Sejauh yang saya tahu Ramanujan adalah matematikawan kedua yang cerita hidupnya difilmkan, selain John Nash yang kisah hidupnya bisa kita lihat di Film Beautiful Mind.
Apa yang menarik dari Ramajuan sehingga kisah hidupnya di filmkan?
Dia waras bukan pengidap Skizofernia seperti John Nash. Yang menarik dari Ramanujan karena dia jenius matematika yang berbeda dari para jenius matematika yang lain.
Seperti yang dikatkan Fisikawan Amerika Michio Kaku mengenai dirinya.
Srinivasa Ramanujan was the strangest man in all of mathematics, probably in the entire history of science. He has been compared to a bursting supernova, illuminating the darkest, most profound corners of mathematics, before being tragically struck down by tuberculosis at the age of 32,
Usia Ramanujan hanya berselisih 8 tahun daripada Albert Einstein. Bisa dikatakan mereka berdua berasal dari jaman yang sama, saya akan membadingkan kedua Jenius tersebut. Einstein lahir dan besar di pusat sains yang saat itu berpusat di Eropa. Dia mengeyam pendidikan tinggi, memperoleh gelar doktoral dari Universitas Zurich, menjadi Profesor di beberapa universitas, memperoleh akses ke banyak karya dari Ilmuwan-ilmuwan hebat lainya dan berdikusi dengan mereka. Dengan kata lain Einstein meperoleh segala hal yang dibutuhkan untuk mengembangkan kejeniusannya secara maksimal. Sebalinya Ramanujan tidak memiliki segala kemewahan tersebut. Ramanujan berasal dari India yang saat itu merupakan Jajahan Inggris yang terbelakang. Pendidkan formalnya hanya sampai tingkat SMA. Terisolasi tanpa ada akses ke Komunitas Matematikawan yang saat itu berpusat di Eropa. Yang dia miliki hanya beberapa buku Matematika, salah satu buku matematika yang melecut kejeniusannya adalah buku berjudul The book was titled A Synopsis of Elementary Results in Pure and Applied Mathematics karya G. S. Carr yang beisikan 5000 teorema. Meskipun hanya mempunyai beberapa buku Matematika ternyata dia mampu mengembangkan ilmu matematikanya sampai tahap mengagumkan secara otodidak. Tanpa guru, tanpa pernah kuliah Matematika dan hidupnya yang singkat (Dia meninggal pada usis 32 tahun) ternyata dia mampu memberikan sumbangsih besar terhadap matematika, menghasilkan lebih dari 3900 karya matematika sebagian besar berupa identitas dan persamaan. Sebagian kecil karyanya memang ada yang salah tetapi mayoritas benar dan masih ada beberapa yang belum diketahui kebenarannya. Seseorang yang hanya lususan SMA dan berumur pendak hanya 32 tahun mampu menghasilkan lebih dari 3000 karya matematis SUNGUH AMAT LUAR BIASA.
Jelas, film biografi Ramanujan wajib saya tonton. Saya berharap film tersebut bisa tayang di Indonesia.
Referensi: Wikipedia
ini yg mw liat film dokumentary nya
Salah satu referensi saya dalam tulisan ini adalah dokumenter itu
waaa filmnya dirilis kapan nih mas?
Wah…saya sendiri tidak tahu