Beberapakali saya mendapatkan pertanyaan dari murid-murid saya, tentang penulisan pecahan negatif. Apakah tanda negatifnya di atas (di pembilang) atau di bawah (di penyebut)? Apakah ditulis atau
?
Saya menjawab tanda negatif diletakkan di atas, karena umumnya demikian. Awalnya saya berpikir hal tersebut hanyalah masalah estetika saja. Penulisan lebih enak dilihat daripada
. Ternyata ada alasan matematisnya.
Apa alasan matematisnya?
Supaya perkalian silang berkerja. Saya akan menjelaskan melalui contoh
lakukan perkalian silang, diperoleh
-1 × 4 < 1 × 2
-4 < 2
Nah… sekarang kita lihat, apa yang akan terjadi jika tanda negatifnya dibawah.
1 × 4 < 1× -2
4 < -2 SALAH!!
Itu tadi penjelasan matematis, mengapa penulisan pecahan negatif, tanda negatifnya diletakkan di atas, di bagian pembilang.
terimakasih
Terimakasih penjelasannya🙏 karna saya juga bingung gmn cara ksih penjelasan yg bisa diterima siswa saya.
Karena tidak menggunakan tanda kurung bukan pak ?
maaf kak, bukannya kalo pertidaksamaan kita kalikan dengan bilangan negatif maka tanda “kurang dari” nya berubah jadi “lebih dari” (vice versa)? Jadi tidak masalah tanda negatifnya di atas atau di bawah
Ya memang benar tetapi jika tanda negatifnya di atas maka hal tersebut tidak perlu kita lakukan, lebih simple ya kan? 🙂
menurut saya, tanda pecahan diletakkan di tengah, jadi
.
ya… ada juga sich nulis begitu 🙂
Istilah perkalian silang memang mempermudah.. tapi lebih baik budayakan pakai istilah kalikan kedua ruas dengan … mungkin lebih baik..
jadi, kasus di atas, kalikan kedua ruas dengan fpb dari penyebut..
🙂 cmiiw
istilah perkalian silang sudah umum digunakan orang daripada mengganti istilah tersebut, lebih baik memberikan penjelasan darimana istilah tersebut muncul