Yang namanya Kaum Adam pasti merasa risih jika harus bersebelahan pipis di Urinal. Itu karena privasinya terganggu, bisa saling mengintip “si otong” 🙂 . Misalkan ada seorang lelaki masuk ke toilet umum kemudian dia melihat deretan urinal kosong. Nah yang jadi pertanyaannya adalah:
Urinal mana yang harus dia pilih untuk memperkecil kemungkinan ada lelaki lain yang masuk kemudian menggunakan urinal disebelahnya? atau dengan kata lain
Urinal mana yang harus dia pilih untuk memperbesar kemungkinan urinal disebelahnya tetap kosong meskipun ada lelaki lain yang masuk?
Ternyata sudah ada paper yang membahas pertanyaan diatas. Judulnya adalah The Urinal Problem, ditulis oleh 2 ilmuwan Komputer: Evangelos Kranakis dan Danny Krizanc.(klik di sini untuk mengunduhnya) Mereka memodelkan tiga strategi dalam memilih Urinal:
- Pemilih Malas yaitu memilih urinal terdekat yang sebelahnya kosong
- Berkerja sama dengan lelaki lain, caranya memaksimalkan jarak urinal yang digunakan
- Memilih secara acak urinal yang sebelahnya kosong
Setelah membahas 3 strategi tersebut, mereka berdua menyimpulkan bahwa jawaban dari pertanyaan di atas pilihlah urinal terjauh dari pintu masuk. Mmm… jawaban yang masuk akal. Nah lalu bagaimana jika urinal terjauh lagi digunakan? Pilihlah urinal dengan jarak satu urinal dari urinal terjauh, misalkan urinal terjauh adalah urinal ke-8 dan itu sedang dipakai maka kita pilih urinal ke-6.
***
Everything is math bahkan memilih urinal ada matematikanya 🙂
menurut logika saya,kita harus memilih di tengah terdahulu karena bila kita menempati yang di tengah maka orang lain yang masuk akan memilih untuk mengambil tempat yang lebih jauh karena pemikiran semua laki2 adalah sama,jd kemungkinan berjauhan bila kita mengambil yang tengah bisa lebih besar
kalau saya akan memilih tempat yang paling ujung krn menurut saya itu adalah tempat teraman agar tidak terlihat oleh orang lain dan kita dpt mengantisipasi orng yg akan datang dari pintu msk toilet
mantap jo
😀 simpen aja sampai d rumah