Kemarin ada siswa kelas 12 IPA bertanya soal kepada saya .
Sebuah kapal pengangkut minyak berlabuh di pelabuhan. Sebagian minyak yang diangku kapal menetes di air laut. Noda minyak berbentuk lingkaran . Luas noda minyak bertambah dengan laju 32π cm²/detik. Panjang jari-jari noda minyak pada saat laju pertambahan panjang jari-jari 2cm/ detik adalah … cm.
Beuh… ini soal yang sangat bagus sangat berbobot menurut saya. Soal yang menanyakan konsep, hanya siswa yang benar paham konsep tepatnya konsep turunan yang bisa menjawab soal di atas. Seharusnya soal seperti inilah yang sering disajikan ke siswa, bukan soal hitungan yang salama ini dijejalkan ke siswa. Kalau siswa hanya bisa berhitung tetapi tidak paham konsep, apa bedanya dengan kalkulator?
Sumber Gambar: theguardian.com
saya setuju denga pedapat bapak tetapi tidak semua murid akan berpikiran sama maupun ipa atau ips
Saya setuju dengan pendapat bapak, karena selama ini kita diberi soal yang dapat dijawab hanya dengan rumus.
saya setuju dengan bapak, karena anak-anak cenderung menghafal soal dan jawabannya.. Tetapi jika soalnya dirubah mereka bingung, karena kurang memahami konsep soalnya. Sebenarnya saya juga termasuk anak-anak yang seperti itu sih pak hehehe
Jika matematika hanya memahami rumus tapi tidak menggunakan logika maka fungsi otak hanya untuk menghitung angka seperti kalkulator?
Setuju dengan pendapat bapak, selama ini mungkin siswa siswa belajar matematika hanya terpaku dengan rumus dalam pemikirannya. Mungkin belajar matematika juga kita harus memahami konsep agar bisa memecahkan beberapa soal yang ada dalam matematika
saya setuju pak, kalo kita tidak memahami konsep maka secara otomatis kita aka kesulitan mengerjakan soal tersebut
Saya setuju pak jika kita tidak memahami konsep dari suatu soal maka akan sulit untuk mengerjakan soal tersebut. Karena itu untuk memahami konsep juga bukan hal yang mudah
Saya setuju dengan pendapat bapak..
mantap pak setuju saya
setuju pak
Saya sangat setuju dengan bapa, harusnya murid murid dapat mengerti konsep dalam matematika, agar siswa dapat memahami soal, bukan hanya berhitung saja
aku sih yes loh pak
Saya setuju dengan pendapat bapak. Kalau hanya tau rumus tanpa mengerti konsep, kita bisa lupa atau hanya tau menghitung saja. Seperti kata bapak, apa bedanya dengan kalkulator?
Saya setuju sama pendapat bapak, kalau cuma bisa berhitung tanpa paham konsep, sama aja bohong. Menurut saya, kalau paham konsep… Bakal lebih paham ngitungnya. Makasih pak atas infonya! 🙂
Ini pesan yang sangat bagus pak. Biasanya dalam stigma masyarakat bahwa matematika itu adalah pelajaran hitung-hitungan, padahal selain hitungan masih perlu menggunakan logika dan pemahaman untuk belajar matematika. Jika kita belajar hanya terus menghitung, berarti anak bangsa indonesia hanya pintar menghitung seperti kalkulator dan tidak berpikir lebih logis
menurut saya blog bapak ini sgt bermanfaat dan sangat bagus soalnya juga berbobot smua dan bermutu
Bnr pak, kalau siswa hanya berhitung tpi ga paham konsep apa bedanya sma kalkulator.. hrsnya semua guru tau itu
lagipula matematika itu kan memahami bukan menghafal
Brati jawabannya 8 cm ya pak
Saya setuju dengan bapak ‘kalau siswa hanya bisa berhitung tetapi tidak paham konsep, apa bedanya dgn kalkulator?’ Mantap pa