Pernahkah kamu bangun kesiangan lalu buru-buru berangkat ke kantor / sekolah tetapi aneh bin ajaib jalanan yang bisanya macet di pagi hari menjadi lancar jaya, semua lampu lalu lintas yang kamu lalalu berwana hijau sehingga kamu tidak telat sampai ke tempat tujuanmu? Pernahkah kamu telat sampai bendara ternyata pesawat yang kamu tumpangi mengalami penundaan sehingga kamu tidak ketingggalan pesawat? Pernahkah kamu mengalami kecelakaan lalu lintas fatal, mobil yang kamu tumpangi ringsek tak berbentuk tetapi kamu selamat?
Saya yakin kita semua pernah mengalami kejadian yang luar biasa sehingga kita menganggapnya bagai mukjizat. Nah… tahukah kamu bahwa kejadian mukjizat seperti itu bisa dijelaskan secara matematis?
Adalah Profesor Matematika dari Universitas Cambridge, John Edensor Littlewood yang mengatakan bahwa seseorang bisa mengalami kejadian luar biasa yang kemungkinan terjadinya 1 banding 1 juta ( Ini pengertian dari mukjizat yang dipakai oleh Profesor John) sekitar 1 kali dalam 35 hari.
Argumentasi beliau, sebagai berikut:
Asumsi dalam sehari kita beraktivitas selama 8 jam. Misalkan selama beraktifitas tersebut, kita melihat / mengalami 1 peristiwa setiap detiknya. Itu berarti selama sehari kita mengalami sekitar 30.000 peristiwa atau sekitar 1 juta peristiwa selama 35 hari.
Bukankah hal yang rasional, cukup masuk akal dari 1 juta kejadian, ada 1 kejadian luar biasa yang muncul? Hal tersebut sudah di jamin oleh Hukum jumlah yang benar-benar besar ( law of truly large numbers) yang mengatakan dalam sample yang ukurannya teramat besar maka hal-hal luar bisa (secara probabilstik) sering muncul.
Apa yang dikatakan Prof. John sekarang dikenal dengan sebutan Hukum Littlewood. Sebenarnya Prof John hanya mengatakan rata-rata muculnya kejadian yang jarang terjadi adalah 1 kali dalam 35 hari. Kita lah yang memberikan persepsi apakah kejadian yang jarang terjadi tersebut dianggap mukjizat atau tidak. Digodaiin bencong adalah peristiwa yang sangat jarang terjadi bagi saya tetapi apakah digodain bencong adalah mukjizat?
Yang saya belum paham, kenapa 35 hari? kenapa tidak 40 hari atau 50 hari?
Mukjizat dalam konteks ini bisa saya pahami, gak lebihnya hanya sebatas bias kognitif atau selektif thinking belaka. Asumsi awamnya, ini cuma masalah kesan saja, ada kejadian yang kita anggap biasa-biasa saja dan kadang ada kejadian yang kita anggap tidak biasa. Gak ada yang istimewa sama sekali. Sebab dunia klasik ini deterministis kok, cuma kesan subjektif saja sesuatu itu bisa kita anggap unik, bisa anda sebut itu mukjizat, aslinya cuma ilusi. Hahaha…
saya setuju pak! tapi pendapat orang mungkin beda”
Saya setuju pak!!!
Bagus pak
Menurut saya mukjizat itu datang dari Tuhan dan tidak bisa dijelaskan secara matematis, pa. Tapi pendapat orang beda” jd percaya sm apa yg diyakinin masing” aja..
Menurut agama saya, itu bukan mukjizat pak. Karena mukjizat hanya diterima oleh nabi. Kalau kejadian yang luar biasa yang dialami manusia itu disebut ma’unah☺
Wow,emng mukjizat itu nyata pak,keren deh pak,apalagi bisa di sambungin sama matematika pak,keren abis deh pak
KEREN BANGET PA OMG!!!
Bagus pak
Menurut saya mukjizat tidak bisa dihitung dengan matematika
Pak mukjizat itu nyata tapi, mukjizat tidak bisa di hitung dengan matematika.
Saya kurang setuju karena hanya tuhan yang tau dan mengatur kapan kita akan meninggalkan dunia
Menurut saya, mukjizat itu tidak berhubungan dengan matematika, karena mukjizat itu berasal dari Tuhan, dan mukjizat yang dialami setiap orang per harinya belum tentu sama
nice pa