Pisau Cukur Occam (Jangan lebay dalam berpikir)

Sumber: rationally speaking

Pisau Cukur Occam (Occam’s Razor) adalah prinsip berpikir dalam sains dan tentu saja Matematika. Prinsip ini berkata

entities should not be multiplied without necessity

Prinsip ini diambil dari nama Fransiskan Inggris William of Occam yang hidup di abad ke-13 Jika diterjemahkan secara bebas: entitas tidak boleh dilipat gandakan tanpa kebutuhaan. Prinsip ini adalah prinsip kesederhanaan dalam sains. Kita hanya menggunakan hal-hal yang dibutuhkan saja, yang tidak dibutuhkan bisa kita buang, kita potong, ibarat jambang di wajah yang merusak kerapihan.

Tanpa kita sadari pisau cukur Occam sering kita gunakan dalam matematika, khusunya dalam menjawab soal cerita.

  • Tono anaknya Pak Broto dan Bu Anik mendapatkan 3 permen dari Bude Nunung sedangkan dari pak Adi yang merupakan tetangganya, memberikan 5 permen ke Tono. Berapa jumlah permen yang dimiliki Tono?

Untuk menjawab soal diatas kita harus bisa membuang hal-hal yang tidak penting dan hanya menyisakan hal-hal yang penting saja yaitu 3 permen dan 5 permen

Nama lain dari prinsip ini adalah Hukum Kekikiran (law of parsimony). Kikir yang dimaksud adalah kikir berasumsi, kita hanya mengunakan asumsi-asumsi yang dibutuhkan saja, buang semua asumsi yang tidak perlu. Tidak perlu lebay dalam sains.

Pisau cukur Occam, sering juga dipahami

the simplest explanation is most likely the right one

Jika ada beberapa teori yang menjelaskan suatu peristiwa maka pilihlah teori yang paling sederhana sampai ada pembuktian lebih lanjut. Contoh gampangnya kita melihat Pak Bambang sedang makan.

Mengapa pak Bambang makan?

Ada beberapa asumsi yang mungkin untuk menjawab pertanyaan tersebut

  • Pak Bambang lapar
  • Pak Bambang sedang Stress (stress eating)
  • Itu masakan istrinya, kalo tidak dimakan bisa disemprot istrinya
  • Bosnya Pak Bambang menyuruhnya untuk makan
  • Itu makanan yang kemarin, kalo gak segera dimakan bisa basi.

Jelas asumsi yang paling sederhana, yang harus kita pilih adalah berasumsi pak Bambag lapar meskipun asumsi ini belum tentu benar sampai kita mengkonformasi langsung dengan pak Bambang.

Nah.. sederhana bukan berarti mudah/ gampang. Sederhana artinya singkat dan jelas. Teori bumi bulat dijelaskan dengan rumus biruni R=\frac{h\cdot\cos\theta}{1-\cos\theta} singkat dan jelas, gak perlu video berjilid-jilid di youtube bawa-bawa Elite Global, wahyudi atau remason. Tapi tentu saja kita harus belajar trigonometri untuk memahami teori Biruni

Mengapa saat ini terjadi pandemi Covid-19 ? Saya sendiri tidak paham Virologi, saya tidak punya dasar ilmu bagaimana suatu virus bisa menyebar dan menjadi pandemi global saat ini. Akan tetapi narasi sains tentang wabah ini sederhana dalam artian hanya ada 2 tokoh yaitu Virus Covid-19 itu sendiri dan kebijakan pemerintah. Sains tidak perlu tokoh-tokoh tambahan seperti Elite Global, wahyudi atau remason (kasihan, mereka melulu yang disalahin) untuk menjelaskan pandemi ini.

Inilah alasan mengapa saya menolak Teori konspirasi karena bertentangan dengan pisau cukur Occam

Advertisement

About Nursatria

Seorang Alumnus Matematika UGM, dengan ilmu yang didapat ketika kuliah (Padahal sering bolos kuliah :p ), saya menyebarkan virus matematika
This entry was posted in Logika and tagged , , . Bookmark the permalink.

2 Responses to Pisau Cukur Occam (Jangan lebay dalam berpikir)

  1. Alexander Farrel Ardan says:

    Alexander Farrel Ardan X IPS 1

    Adanya kebijakan pemerintah merupakan variabel baru dari munculnya virus. Kenapa ada kebijakan pemerintah? Tentu saja untuk menekan angka peningkatan jumlah virus corona. Kebijakan pemerintah dan adanya virus ini tidak bisa dipisahkan.

    Nah, dengan teori ini, bukan kebijakan pemerintah maupun virusnya yang kita buang. Melainkan hal tidak penting seperti hoax.

  2. Jauharry says:

    nah asumsi ini menarik pak, kopet 19 dan kebijakan pemerintah. Ini bukan soal virus ini soal kebijakan pemerintah

Silahkan, tinggalkan komentar

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s